Ratahan, BeritaManado.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) bakal menggelar tes tertulis seperti biasa atau non Computer Assisted Test (CAT) dalam pembentukan Badan Adhoc Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Keterbatasan anggaran menjadi salah satu pemicu dipilihnya tes non CAT dalam pembentukan badan adhoc pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Utara (Sulut) 2020 ini.
“Untuk tes calon PPK kami masih akan menggunakan pola lama (tes tertulis, red) dan bukan CAT,” ungkap Ketua KPU Mitra Wolter Dotulong, melalui Ketua Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat Otniel Wawo, Minggu (26/1/2020).
Otniel Wawo mengakui bahwa tes CAT lebih cepat dan transparan, hanya saja karena keterbatasan anggaran pihaknya tetap memilih menggunakan pola lama, yakni tes tertulis.
“Sebenarnya kita sangat mendukung hal ini karena lebih cepat dan transparan. Namun karena keterbatasan anggaran makanya kita melaksanakan tes secara tertulis bagi para calon adhoc,” tukasnya.
Sementara itu, terkait perekrutan PPK kali ini, dirinya mengatakan bahwa sudah memenuhi kuota yang dibutuhkan setiap kecamatan, yakni 10 dari 5 orang yang akan direkrut.
“Sejauh ini perekrutan PPK sudah memenuhi kuota yang dibutuhkan, yakni 10 orang setiap kecamatan. Dari data yang mendaftar, paling banyak peminat ada pada Kecamatan Tombatu dan Posumaen, masing-masing ada 29 dan 27 orang,” jelas Otniel Wawo.
Sebelumnya, KPU Provinsi Sulut melalui Ketua Divisi SDM, Partisipasi Masyarakat, dan Sosialisasi Salman Saelangi menyebut bahwa pihaknya membuka ruang bagi pihak KPU Kabupaten/Kota untuk menyelenggarkaan CAT bagi calon panitia adhoc di tingkat kecamatan.
“KPU Provinsi Sulut membuka ruang bagi KPU Kabupaten/Kota untuk menggunakan CAT dalam perekrutan PPK karena itu lebih cepat dan lebih transparan. Namun kami KPU Provinsi Sulut akan lakukan monitoring jika ada KPU Kabupaten/Kota yang akan menggelar CAT. Ini karena penggunaan sistem CAT harus ada persetujuan dari KPU Provinsi Sulut,” pungkas Salman Saelangi.
(Jenly Wenur)
