Manado – Awal bulan juli 2013 petani cengkih yang ada di kepualauan Sangihe dan Talaud bersorak gembira. Pasalnya, setelah menembus rekor Rp. 125ribu per Kg pada bulan lalu harga cengkih di awal juli ini kembali menembus rekor Rp. 165 ribu per Kg. Hal tersebut membuat para petani cengkih seperti ketiban durian runtuh.
H. Lukman Basalama (55) salah satu petani sekaligus pembeli cengkih di Tahuna yang ditemui di Manado menjelaskan kenaikan ini dipicu oleh permintaan dari pabrikan, seperti perusahaan rokok HM Sampoerna dan Djarum yang meminta bahan baku cengkih kering dengan jumlah yang banyak.
“Ya memang harga cengkih sedang naik kalau bulan lalu sempat Rp. 125 ribu per Kg sekarang ini sudah Rp. 165 ribu per Kg, itu karena permintaan dari perusahaan rokok cukup tinggi bagi produk cengkih di Sulut khususnya Sangihe,” terang lelaki berambut putih ini.
Dirinya mengakui meskipun jumlah produksi petani cengkih bisa mencapai 150 ton sampai panen tahun depan namun tidak akan menurunkan harga yang sudah ada sekarang ini. Menurutnya faktor utama yang menyebabkan permintaan perusahaan rokok menaikan permintaan adalah karena saat ini belum masuk masa panen sehingga jumlah produksi kurang.
Permintaan perusahaan rokok yang tinggi menjadi salah satu penyebab naiknya harga cengkih namun sayangnya ketika dimintai keterangan di gudang HM Sampoerna yang terletak di kawasan Kairagi tidak ada satu pun pegawai dari PT. HM Sampoerna yang bersedia memberikan keterangan. (oke)