Minsel, BeritaManado.com – Komitmen
dalam pembangunan untuk Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) terus dilakukan Bupati Frangky Wongkar dan Wakil Bupati (Wabup) Wabup Petra Y. Rembang.
Hal itu dalam rangka mewujudkan janji kampanye sewaktu Pesta Demokrasi Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) pada Desember 2020.
Terlihat seluruh SKPD yang ada di Minahasa Selatan harus memiliki tenaga ekstra untuk mengimbangi semangat Bupati dan Wabup Minsel.
Salah satunya Dinas Perhubungan sementara bergerak cepat untuk mewujudkan visi-misi Franky Wongkar dan Pertra Rembang.
Sekretaris Dinas Perhubungan Ferry Lengkong mengatakan sekarang ini pihaknya kerja ekstra agar proyek rehabilitasi pelabuhan penyeberangan sisi darat dengan anggaran Rp.11.020.177.669 dan Rehabilitasi Dermaga dan Causeway (Jalan Lintas) Pelabuhan Penyeberangan Sisi Perairan yang anggarannya Rp.2.343.054.049 agar selesai tepat waktu.
“Karna jika pihak ketiga berhasil menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, maka ada tugas baru yang akan kami tidak-lanjuti sesuai perintah Bupati dan Wabup,” tukas Ferry Lengkong
Kepala Bidang (Kabid) Andre Wajong juga menambahkan bahwa, rute Pelabuhan Penyeberangan Amurang saat ini masih melayani Amurang – Pananaru (Tamako-Sangihe) – Marore (Perbatasan Philipina).
“Namun jika fasilitas ini sudah diperbaiki maka kami akan memperjuangkan untuk membuka rute baru Amurang – Kawaluso (Kendahe-Sangihe) – Marore. Bupati ingin agar kita berjuang bersama untuk membuka rute baru dan meminta penambahan jumlah armada kapal Ferry yang beroperasi di Pelabuhan penyeberangan Amurang.
Ia juga menuturkan sesuai Perintah Bupati terus berkordinasi dengan Kementerian Perhubungan-RI untuk pengusulan penambahan rute baru dan penambahan jumlah armada Kapal Ferry yang siap beroperasi di pelabuhan Ferry Amurang
“Hal ini akan berdampak pada masyarakat dan para pelaku bisnis, karena akan membuka peluang bagi UMKM di Minahasa Selatan untuk mengembangkan bisnisnya, industrinya dan dalam segi perdangangan. Pasar baru juga akan terbuka untuk penjualan produk unggulan berupa hasil peternakan, perkebunan, pertanian, hortikultura dari Minsel ke daerah kepulauan serta menarik minat investor untuk berinvestasi di Minahasa Selatan,” tuturnya.
(RonaldKalalo)