Tombulu, BeritaManado.com – Perjalanan politik di Sulawesi Utara tak lepas dari kiprah klan Sarundajang dan Runtu.
Sinyo Harry Sarundajang (SHS) dan Stefanus Vreeke Runtu (SVR) adalah 2 nama yang sering mengisi kontektasi politik di Sulawesi Utara.
Sebanyak 2 kali klan Sarundajang dan Runtu bersaing pada agenda pemilihan kepala daerah, pertama pada 2010 ketika Sinyo Harry Sarundajang yang diusung Partai Demokrat mengalahkan Stefanus Vreeke Runtu pada Pilkada Sulut.
Selanjutnya, pada 2012 persaingan klan Sarundajang dan Runtu berlanjut di Pilkada Minahasa.
Ketika itu Ivan Sarundajang, putera dari Sinyo Harry Sarundajang sebagai calon wakil bupati yang diusung PDI-Perjuangan, mengalahkan Careig Naichel Runtu, putera dari Stefanus Vreeke Runtu yang diusung Partai Golkar sebagai calon bupati.
Menarik, 2 nama terakhir yakni Ivan Sarundajang dan Careig Naichel Runtu diusung Partai Golkar bersanding maju pada Pilkada Minahasa akan digelar 27 Juni 2018 sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Penyandingan 2 klan “musuh bebuyutan” ini oleh banyak kalangan menyebutkan sebagai dinamika politik sekaligus pembelajaran bagi semua pihak bahwa berpolitik tidak harus bermusuhan selama-lamanya.
“Di politik itu tidak ada kawan abadi dan lawan abadi. Menyatunya klan Sarundajang dan Runtu melalui Ivan dan Careig merupakan bukti bahwa politik adalah seni yang perlu dinikmati dan dikerjakan yang bertujuan pada kesejahteraan masyarakat,” ujar pengamat politik, Taufik Tumbelaka, Sabtu (19/5/2018).
Momentum penyatuan klan Sarundajang dan Runtu bagian dari demokrasi Pancasila diakui Ivan Sarundajang dan Careig Naichel Runtu pada kampanye tertutup di aula Santu Joseph, desa Rumengkor, kecamatan Tombulu, Jumat (18/5/2018).
“Saya terharu karena dalam lagu Indonesia raya ada kata bersatu. Kedua marga (Sarundajang dan Runtu) digabungkan jadi berSatu ketika di beberapa momen sebelumnya kami bersaing. Berbeda itu biasa dalam pertarungan politik namun kali ini kami berSatu apalagi jika rakyat Minahasa berSatu,” jelas Ivan Sarundajang diiringi tepuk tangan riuh massa dan simpatisan.
Kampanye tertutup semakin meriah karena dihadiri pimpinan dan kader partai-partai pengusung yakni Partai Golkar, Nasdem, PKPI, PAN, masyarakat adat, tokoh agama, kader dan simpatisan.
(JerryPalohoon)