Manado, BeritaManado.com — Respon Wali Kota Manado Vicky Lumentut dalam mengantisipasi pandemi COVID-19 patut diacungi jempol.
Jauh sebelum virus ini masuk ke Manado, Vicky Lumentut sudah melakukan berbagai persiapan demi melindungi rakyatnya.
Pada webdiskusi yang digelar Justitia Societas, Jumat (12/6/2020), wali kota dua periode itu panjang lebar menceritakannya.
Menurut Vicky, sejak COVID-19 mewabah di Wuhan, Cina, ia langsung memperhitungkan kesiapan daerah jika virus masuk ke Manado.
Praktiknya, pada Januari 2020, ia bersama jajaran melakukan kunjungan kerja ke RSUP Prof Kandou.
Di RSUP, Vicky menanyakan kondisi rumah sakit andaikan COVID-19 masuk Manado.
“Direktur RSUP Kandou menyatakan kesiapannya. Termasuk ruang isolasi dan antisipasi lainnya,” cerita Vicky.
Di hari yang sama, kata Vicky, kunjungan dilanjutkan ke Bandara Sam Ratulangi mengecek kesiapan PT Angkasa Pura.
Alasannya, bandara menjadi objek vital karena menjadi pintu masuk semua tamu.
“Waktu itu bandara juga siap, mereka sudah punya pengukur suhu tubuh. Saya tegaskan kembali agar menambah satu. Kalau tidak mampu nanti Pemkot Manado sediakan,” bebernya.
Wali kota mengatakan, tidak berselang lama, pemerintah pusat kemudian mengumumkan dua pasien COVID-19 sebagai kejadian pertama.
Vicky sadar corona bisa mempengaruhi sektor ekonomi, sehingga langsung mengeluarkan instruksi ‘gerakan ba kobong‘ di jajarannya.
Tujuannya untuk mendukung ketahanan pangan.
“Lokasinya di mana, banyak bertanya waktu itu. Apalagi Manado bukan daerah perkebunan. Saya katakan, berkebun di halaman rumah masing-masing,” tegas Vicky.
14 Maret 2020, hari pertama Manado mencatatkan kasus pasien positif
Malam harinya, Vicky langsung memanggil Kepala Dinas Pendidikan dan membicarakan skema persekolahan.
“Kita langsung antisipasi begitu dengar ada yang terpapar. Dan 16 Maret sekolah di Manado diliburkan. Di Sulut kami pertama, daerah lain belum,” jelasnya.
Lanjut Vicky, pada 17 Maret 2020 giliran ASN yang persilahkan bekerja di rumah.
Kecuali para pimpinan SKPD tetap berkantor.
“Dan lagi-lagi kami duluan menerapkan itu,” kata Lumentut.
Hari ini tambah Vicky, tepat 90 hari Corona masuk Manado.
Ia mengakui kasus terbanyak berada di wilayah kerjanya.
Kondisi itu karena upaya pemerintah menekan laju transmisi dengan memperluas screening rapid test.
(Alfrits Semen)
Baca juga berita terkait webkusi Justitia Societas:
- Vicky Lumentut: Tiga ‘Virus’ Baru Mengganggu Perangi COVID-19
- Taufiq Pasiak Sentil Biaya Pengobatan Pasien COVID-19