Airmadidi – Pembayaran lahan tol Manado-Bitung yang melintasi tanah warga Minut, semakin dirasa tidak adil.
Sejumlah warga mengeluhkan sistem pembayaran yang terkesan pilih karena mendahului lahan di desa satu dengan lainnya. Belum lagi harga jual tidak sama meski potensi lahan sama dengan lokasi yang bersamaan.
Masalah-masalah ini rupanya sudah didengar Penjabat Bupati Minut Ir Herry Rotinsulu.
“Saya sudah dengar, katanya ada satu lahan bersebelahan yang di kiri dijual Rp200 ribu per meter, yang di kanan Rp300 ribu per meter. Warga pemilik lahan merasa tidak adil. Ada juga yang lahannya sudah dipakai sebagai jalan tol, tapi belum juga dibayar. Jadi Rabu (27/1/2016) saya akan turun ke lokasi melihat langsung masalah-masalah seperti ini,” kata Rotinsulu.
Ia mencurigai jangan-jangan harga jual tinggi karena lahan tersebut milik pejabat.
“Saya harap tidak ada kejadian seperti itu membeda-bedakan tanah warga biasa dengan pejabat. Kalau potensi lahan sama, harus dibayar dengan harga yang sama sehingga tidak terjadi konflik akibat ketidakadilan,” tutup Rotinsulu.(Finda Muhtar)