Manado, BeritaManado.com – Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara) hadir dalam kegiatan pelepasan ekspor langsung atau Direct Call Ekspor via udara Manado-Jepang yang bertempat di Area Cargo Bandara Inernasional Sam Ratulangi, Manado,Rabu (10/11/2021).
Kehadiran Bea Cukai Sulbagtara dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai trade facilitator dan mengembangkan potensi perekonomian daerah,
Turut hadir dalam acara pelepasan tadi malam Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai, M.Anshar, Kepala Kantor Bea dan Cukai Manado, Syamsul Bahri.
Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan RI, Marolop Nainggolan bersama Asisten II Pemprov Sulut, Praseno Hadi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Edwin Kindangen.
GM Garuda Indonesia Manado, Vonny Pinonton, GM PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggu Gandeguai serta sejumlah pejabat lainnya.
“Pada penerbangan kali ini memuat komoditas yaitu ikan Tuna dan rempah-rempah berupa kayu manis, bawang merah, tepung sagu dan gula merah, dengan tonase 13,3 Ton dan nilai ekspor sebesar USD 94.380,” ungkap Anshar dalam rilis yang diterima BeritaManado.com.
Dalam kegiatan ekspor ini Bea Cukai turut serta memberikan kemudahan diantaranya memberikan pelayanan ekspor selama 24 jam.
Memberikan asistensi kepada para eksportir dan calon eksportir agar mampu mengembangkan usaha yang berorientasi ekspor sehingga dapat memperluas pasar sampai ke luar negeri.
Direct call ekspor udara Manado-Jepang ini mempunyai banyak keuntungan diantaranya menghemat waktu tempuh menjadi lebih singkat hanya 5-6 jam dibandingkan jika harus transit ke Jakarta.
Selain itu biaya logistik lebih murah dan komoditas yang diangkut terjaga kualitas kesegarannya.
Ekspor langsung ke Jepang pertama kali diluncurkan sejak 23 september 2019.
Rutin dilakukan setiap pekan.
Sejak pertama kali diluncurkan sampai dengan 16 Juni 2021 tercatat volume sebesar 599,7 Ton dengan devisa yang diperoleh mencapai USD 5.155.536,65.
Komoditas yang diangkut berupa ikan tuna dan rempah-rempah yang berasal dari beberapa daerah diantaranya Jakarta, Gorontalo, Maluku dan Makassar.
Terealisasinya direct call ekspor ini merupakan keberhasilan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai instansi antara lain Pemerintah Daerah Sulut, Instansi vertikal di daerah, BUMN, asosiasi dan para pengusaha eksportir.
“Dengan adanya Direct Call Ekspor udara Manado Jepang ini diharapkan dapat mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional,” tutup Anshar.
Penerbangan ekspor langsung diangkut dengan pesawat cargo Garuda Indonesia seri A330-200 dengan nomor penerbangan GA 8800 dari Bandara Sam Ratulangi Manado menuju Narita Jepang.
Pesawat dijadwalkan berangkat pada hari Rabu pukul 23.40 Wita dan Tiba di Narita pukul 06.15 waktu setempat.
(***/BennyManoppo)