Manado, BeritaManado.com — Pemilihan Serentak akan dilewati warga Sulut tahun ini, dan menjadi spesial bagi beberapa kabupaten karena bakal memilih pemimpin baru.
Salah satu poin penting dalam pagelaran pesta demokrasi tentu saja adalah pengawasan.
Sayang, masifnya kejahatan di setiap kompetisi pilkada menyebabkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kerap kewalahan, baik dalam pencegahan maupun penanganan.
“Mereka terbatas dari aspek kewenangan dan jumlah tenaga,” kata Dosen Kepemiluan FISIP Universitas Sam Ratulangi (Samrat), Ferry Daud Liando kepada BeritaManado, Jumat (7/8/2020).
Kondisi ini, kata Ferry Daud Liando, membuat bawaslu menggandeng publik agar berperan dalam proses pengawasan.
Namun, peran yang diberikan itu belum banyak direspon baik.
“Wawasan masyarakat terkait pelanggaran pilkada sangatlah terbatas. Kebanyakan para pelapor atau pengadu bukan termotivasi bagaimana mendorong pilkada berkualitas tapi karena merasa calon yang didukung diperlakukan tidak adil,” kata Liando.
Menurut dia, partispasi warga selama ini belum banyak menyentuh subtansi.
Penyebabnya, karena pendidikan politik belum optimal.
“Wawasan hak dan kewajiban sebagai warga negara belum banyak memahami. Akibat keterbatasan itu, publik dengan mudah terseret pada kepentingan pragmatis. Terbaik baginya ketika memilih seseorang karena imbalan. Atau memilih baginya adalah panggilan keyakinan, sehingga terbaik baginya adalah memilih atas kesamaan identitas,” jelas Koordinator Nasional Gerakan Masyarakat untuk Pemilu Beretika (GEMPITA) itu.
Ia menambahkan, lembaga publik seperti parpol, KPU, Media, LSM dan Kampus memiliki peran penting atas pencerahan politik pemilih.
Dikatakan Ferry, parpol yang oleh Undang-undang diberikan tanggungjawab melakukan pendidikan politik, belum menjalankannya dengan baik. Padahal setiap tahun, APBN dan APBD memberikan subsidi melaksanakan tugas itu.
“Parpol seakan tidak peduli, sebab yang dibutuhkan hanyalah suara semata. Media juga kerap alpa menjalankan fungsi ini karena hanya disuguhi berita-berita dan iklan calon,” tandasnya.
(Alfrits Semen)