Manado – Meningkatnya harga-harga rempah dan bahan pokok lainnya di Sulawesi Utara seperti rica (cabe rawit), bawang merah, bawang putih, kedelai dan lainnya beberapa pekan ini tampaknya membuat kekuatiran dari sejumlah pihak terhadap inflasi di daerah ini. Terkait hal itu, hari ini Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi mengadakan rapat koordinasi di ruang WOC kantor Gubernur.
“Rapat pemerintah Provinsi lewat Biro Perekonomian untuk mengkoordinasi permasalahan inflasi yang terjadi di daerah kita, sehingga beberapa pihak yang berhubungan dengan masalah ini seperti pihak Pertamina, Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Ketahanan Pangan serta perwakilan daerah Kabupaten/Kota di Sulut” ujar Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sulut Lynda Watania.
Menurut Watania rapat kali ini adalah melihat permasalahan bawang merah serta cabe dan bahan-bahan lainnya yang mengalami inflasi, apakan itu berkaitan dengan mekanisme pasar, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulan, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
“Nah ini yang akan kita bahas dalam rapat koordinasi kali ini, katanya.
Sampai berita ini diturunkan rapat koordinasi masih sementara belangsung. (rizath polii)