Manado – Meski kedatangannya tidak dinantikan, tapi bencana banjir dan tanah longsor bisa datang kapan saja, apalagi kota Manado punya pengalaman buruk dengan kedua peristiwa tersebut.
Mengantisipasi agar dampak bencana tidak menimbulkan kerugian dalam jumlah besar baik materil maupun jiwa, termasuk didalamnya trauma atau ketakutan yang timbul akibat bencana pada masyarakat, maka TNI AD termasuk didalamnya jajaran Korem 131/Santiago setiap tahunnya rutin melaksanakan berbagai program untuk lingkungan, salah satunya latihan posko 1.
Latihan yang dimaksud adalah pemantapan komunikasi antara komandan dan para anggota atau seluruh unsur yang terlibat dalam posko bencana, dari proses awal sampai akhir terutama bagaimana menyamakan persepsi, bahasa dan terpenting menjalankan seluruh bagian sesuai dengan prosedur yang seharusnya dengan cepat dan tepat.
Dalam jumpa pers, Kasrem 131/Santiago Kolonel Inf Endro Satoto mengatakan, latihan posko 1 memang harus dilaksanakan sesuai dengan kondisi semirip mungkin di lapangan agar dapat dievaluasi sehingga apabila terjadi bencana seluruh unsur telah siap.
“Latihan Posko ada dua tingkatan. Yang dilaksanakan Kodim 1309/Manado sejak tanggal 13 adalah Latihan Posko 1. Sejauh ini komunikasi telah berjalan dengan baik dan tentu diharapkan, komunikasi yang terjalin baik ini tidak hanya ada di latihan tapi juga pada keadaan sebenarnya, meski memang tidak ada yang mau kena bencana. Itu sebabnya, daripada menanggulangi kita lebih baik mencegah, salah satunya jajaran kami memprogramkan penghijauan untuk menambah daerah resapan air,” ujar Endro.
Sementara itu, kepada BeritaManado.com, Dandim 1309/Manado Letkol Arm Johanes Toar Pioh mengatakan, dari latihan yang telah dijalani oleh Kodim 1309/Manado, POLRI, Basarnas, pemerintah kota Manado termasuk didalamnya BPBD dan Sat Pol PP, Tagana, PMI, Saka Wira Kartika dan unsur pendukung yang dengan setia mengikuti jalannya latihan dari tanggal 13 Juni yang lalu, beberapa evaluasi telah dilakukan dan beberapa hal perlu mendapat perhatian lebih.
“Dari evaluasi kami, ada fakta yang muncul kemarin yaitu alat komunikasi berupa HT masih kurang. Kita butuh lebih banyak untuk memudahkan komunikasi di lapangan sehingga diharapkan tentu tindakan akan cepat dilakukan. Tapi dalam mengantisipasi bencana, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jaga lingkungan kita, pelihara dengan baik,” kata Toar.
Latihan pun ditutup secara resmi oleh Kolonel Inf Endro Satoto di aula Makodim 1309/Manado, Kamis (15/6/2017) siang dengan tertib dan lancar. (Srisurya)