Bitung – Ratusan bahan baku peledak, ammonium nitrate yang diamankan dari Kapal Layar Motor (KLM) Cakra oleh kapal patroli Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi BC-5001 diduga milik jaringan teroris. Mengingat 229 karung ammonium nitrate itu dibawa langsung dari Tawao Malaysia dengan tujuan Ternate dan diduga akan digunakan untuk kegiatan teroris di wilayah Indonesai.
“Kita belum bisa memastikan apakah bahan baku peledak itu milik jaringan teroris atau bukan karena kita masih akan melakukan pendalaman lebih lanjut,” kata Kapolda Sulut, Brigjen Pol Jimmy Palmer Sinaga, Kamis (25/9/2014).
Bahkan menurutnya, siapa pemilik barang berbahaya tersebut masih sementara mereka dalami sehingga ia meminta waktu untuk mengungkapnya apakah betul milik jaringan teroris atau bukan.
“Saya sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi, termasuk instansi yang menangani teroris untuk bersama-sama mencari tahu dan mengecek pemilik barang-barang yang dibawa KLM Cakra,” katanya.
Pun demikian, Sinaga menyatakan telah mengamankan kapten kapal, kepala kamar mesin, penghubung dan ABK KLM Cakra dengan inisial SM, MA, LO, GS, AM dan BB. “Semuanya warga negara Indonesia yakni dari Buton dan Maumere,” katanya.(abinenobm)