Bitung—Alim hanya bisa menatap aktifitas puluhan pedagang Pasar Girian yang bersilewaran dihadapannya mengangkut barang-barang dagangan dan material sisa lapak ke atas truk. Seakan tatapannya kosong menerawang jauh memikirkan nasibnya dan puluhan rekan kerjanya sesama tukang ojek di Pasar Girian.
“Bagaimana nasib kami jika hari ini Pasar Girian direlokasi dan tidak ada lagi aktifitas pasar disini,” kata Alim, Senin (4/3).
Raut keresahan sangat jelas terlihat di wajah Alim dan puluhan rekannya menyaksikan para pedagang mulai mengemasi barang-barang untuk pindah. Mengingat dirinya dan puluhan hingga ratusan tukang ojek selama ini bergantung pada Pasar Girian untuk menghidupi keluarga.
“Apakah Pemkot atau Dinas Pasar memikirkan nasib kami yang sehar-hari mengais rejeki dari pengunjung dan pedagang Pasar Girian,” kata warga Girian Bawah ini.
Keresahan Alim ketika Pasar Girian direlokasi ke Pasar Pinasungkulan Sagerat sangat beralasan. Mengingat dirinya dengan rekan-rekannya bisa memberikan makan keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya dari hasil ojek.
Namun ketika Pasar Girian dipindahkan, Alim tidak tahu harus pindah kemana untuk mencari penumpang. Mengingat di lokasi Pasar Pinasungkulan sendiri sudah ada pangkalan ojek sehingga dirinya dan puluhan rekannya tidak mungkin bergabung kesana.
“Harusnya Pemkot tidakhanya memikirkan para pedagang, tapi nasib kami juga yang selama ini bergantung pada aktifitas Pasar Girian,” katanya.(enk)