Manado, BeritaManado.com — Badan anggaran DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mendesak Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Sulut untuk memberikan perhatian serius terhadap anggaran ketahanan pangan di Provinsi Sulut.
Anggota DPRD Provinsi Sulut Amir Liputo mengatakan, harga beras di sentra penghasil beras sudah sangat mahal dan mencapai Rp800. 000,- per 50 Kilo gram.
“Nah, apa lagi di daerah-daerah lain,” ungkap Amir Selasa, (5/9/2023) pada rapat pembahasan anggaran DPRD Sulut.
Di samping itu juga, anggota DPRD Provinsi Sulut Toni Supit mengungkap adanya penghentian suplai beras dari daerah penghasil beras terbesar di kawasan timur indonesia yakni Makasar, Ujung Pandang, akibat kekeringan berkepanjangan.
“Mereka sudah stop kirim beras di daerah-daerah di luar Sulawesi Selatan. Karena dampak dari Elnino, kekeringan yang berkepanjangan,” jelas Toni.
Dengan begitu, Badan anggaran DPRD meminta TAPD agar meperhatikan anggaran untuk ketahanan pangan dalam menghadapi kekeringan di Sulut.
Pada kesempatan tersebut pula anggota DPRD Provinsi Sulut Sandra Rondonuwu juga meminta perhatian serius dari TAPD terhadap suplai pupuk bagi para petani di Sulut.
(Erdysep Dirangga)