Manado, BeritaManado.com – Badai La Nina kembali menghantam wilayah pesisir Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (30/11/2021).
Pantauan BeritaManado.com, badai La Nina dimulai sekitar pukul 03.00 WITA, dan puncaknya terjadi sekitar pukul 15.00 WITA.
Angin diikuti hujan deras menyebabkan ombak pasang, membuat kelompok nelayan tangkap di kawasan Megamas Manado terpaksa harus mengungsikan perahunya ke area jalan.
Mereka secara bersama menarik sekitar 20 perahu berbagai ukuran baik tipe katinting (perahu tempel) hingga perahu fiber.
“Harus ditarik ke darat, kalau tidak nanti hancur,” ujar Ketua Kelompok Usaha Bersama Nelayan Tangkap Bintang Laut, Sony Piri ditemui BeritaManado.com.
Menurur Piri, harga pembuatan perahu bervariasi mulai dari Rp7 juta untuk jenis katinting sampai Rp20 juta untuk fiber.
Kelompok nelayan ini biasanya memancing ikan hingga ke area Pulau Mantehage Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara dengan pendapatan sekitar Rp250.000 per hari.
“Jika cuaca bagus, kaminkemancing dari sore, sampai pagi hari. Kalau cuaca buruk begini, terpaksa parkir dulu (perahu, red)” tambah Piri.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulut Ben Arter Moleh menyebutkan, fenomena badai La Nina di Sulawesi Utara akan terjadi antara bulan Oktober 2021 hingga Januari 2021.
“Belajar dari tahun 2020 di Wilayah Sulut, La Nina diperkirakan puncaknya terjadi medio Januari hingga Februari 2022. Pada November, Desember hingga Januari kami mengimbau semua harus waspada akan dampak Lanina pada kisaran sedang hingga lebat, ” ujar Moleh.
(Finda Muhtar)