Manado – Sungguh malang nasib di pengungsian, setelah rumah dan harta benda lainnya diterjang bencana banjir, para pengungsi di Posko Kantor Diknas Kota Manado hanya mendapat satu bungkus nasi setiap keluarga. Hal ini dikeluhkan para pengungsi yang merasa kecewa dengan pemerintah setempat.
“Aduh kasing, torang so dua hari ini hanya dapat satu bungkus nasi setiap keluarga, jadi bayangkan jo, torang ini satu keluarga ada yang berjumlah tujuh orang, bagimatorang mo baku berbage ini nasi,” kecewa Amsia Kuswara yang dibenarkan oleh para pengungsi sambil menunjukan paket nasi tersebut kepada BeritaManado.com.
Selain itu, para pengungsi juga mengeluh akan pembagian bantuan yang tidak terealisasi di Posko tersebut.
“Ini bantuan terus terang nda sampai ke posko ini. Sebenarnya memang ada bantuan mar itu bantuan cuma di posko sebelah, ini Pala (Kepala Lingkungan) yang nyanda jaga bawa kamari padahal itu dorang pe tugas, Pala so nda betul” ujarnya.
Selain bahan makanan, menurut dia, pengunsi ditempat itu juga sangat memerlukan selimut karena setiap malam semua pengungsi mengeluh kedinginan. Selain selimut, buku dan alat tulis menulis sangat diperlukan anak-anak di pengungsian. (Jrp)
Manado – Sungguh malang nasib di pengungsian, setelah rumah dan harta benda lainnya diterjang bencana banjir, para pengungsi di Posko Kantor Diknas Kota Manado hanya mendapat satu bungkus nasi setiap keluarga. Hal ini dikeluhkan para pengungsi yang merasa kecewa dengan pemerintah setempat.
“Aduh kasing, torang so dua hari ini hanya dapat satu bungkus nasi setiap keluarga, jadi bayangkan jo, torang ini satu keluarga ada yang berjumlah tujuh orang, bagimatorang mo baku berbage ini nasi,” kecewa Amsia Kuswara yang dibenarkan oleh para pengungsi sambil menunjukan paket nasi tersebut kepada BeritaManado.com.
Selain itu, para pengungsi juga mengeluh akan pembagian bantuan yang tidak terealisasi di Posko tersebut.
“Ini bantuan terus terang nda sampai ke posko ini. Sebenarnya memang ada bantuan mar itu bantuan cuma di posko sebelah, ini Pala (Kepala Lingkungan) yang nyanda jaga bawa kamari padahal itu dorang pe tugas, Pala so nda betul” ujarnya.
Selain bahan makanan, menurut dia, pengunsi ditempat itu juga sangat memerlukan selimut karena setiap malam semua pengungsi mengeluh kedinginan. Selain selimut, buku dan alat tulis menulis sangat diperlukan anak-anak di pengungsian. (Jrp)