MANADO – Modus baru dalam tindak kejahatan perdagangan perempuan dengan cara melakukan pengiriman tenaga kerja asal Sulut ke negeri Jiran Malaysia, akhir-akhir ini mulai merisaukan warga Sulut.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi
Sulawesi Utara, Boyke Rompas, Kamis (4/8). Tenaga kerja asal Sulut yang dikirim terdeteksi berasal dari berbagai daerah di Sulut.
Dikatakan Rompas, “disana (Malaysia) baru diproses surat-suratnya dengan bayarannya Rp1-3 Juta sehingga TKI(tenaga kerja Indonesia) tersebut bisa menyeberang ke negeri Jiran Malaysia. Sampai disana TKW (tenaga kerja perempuan) itu dijual,” tukasnya.
Modusnya, “perusahaan ini menjual ke agen “A” dan agen “A” ini
menjual ke agen yang lain. Ini kan sudah perdaganggan manusia. Gajinya selama 6-7 bulan dipotong dan ditakut-takutin. Kenapa? karena ilegal,” tuturnya.
Menyinggung bagaimana tindak lanjutnya, Kadisnakertrans ini mengaku akan berangkat ke Malaysia untuk melakukan cek langsung. “Saya akan lihat dan cari mereka. Sudah akan bawa dengan dokumen yang kongkrit, siapa pemilik, siapa yang rekrut dan saya akan bawa bukti yang otentik untuk diserahkan kepada pihak yang berwajib,” jelasnya. (jrp)
MANADO – Modus baru dalam tindak kejahatan perdagangan perempuan dengan cara melakukan pengiriman tenaga kerja asal Sulut ke negeri Jiran Malaysia, akhir-akhir ini mulai merisaukan warga Sulut.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi
Sulawesi Utara, Boyke Rompas, Kamis (4/8). Tenaga kerja asal Sulut yang dikirim terdeteksi berasal dari berbagai daerah di Sulut.
Dikatakan Rompas, “disana (Malaysia) baru diproses surat-suratnya dengan bayarannya Rp1-3 Juta sehingga TKI(tenaga kerja Indonesia) tersebut bisa menyeberang ke negeri Jiran Malaysia. Sampai disana TKW (tenaga kerja perempuan) itu dijual,” tukasnya.
Modusnya, “perusahaan ini menjual ke agen “A” dan agen “A” ini
menjual ke agen yang lain. Ini kan sudah perdaganggan manusia. Gajinya selama 6-7 bulan dipotong dan ditakut-takutin. Kenapa? karena ilegal,” tuturnya.
Menyinggung bagaimana tindak lanjutnya, Kadisnakertrans ini mengaku akan berangkat ke Malaysia untuk melakukan cek langsung. “Saya akan lihat dan cari mereka. Sudah akan bawa dengan dokumen yang kongkrit, siapa pemilik, siapa yang rekrut dan saya akan bawa bukti yang otentik untuk diserahkan kepada pihak yang berwajib,” jelasnya. (jrp)