Amurang – Dunia pendidikan di Minahasa Selatan (Minsel) tercoreng akibat ulah oknum guru matematika di SMPN 1 Tumpaan berinisial SK. Betapa tidak nilai Matematika dijual dengan harga 20.000-an per siswa. Terkuaknya aksi tidak terpuji oknum guru tersebut, karena laporan orang tua siswa yang tidak terima terhadap ulah oknum guru yang dinilai tidak bertanggung jawab, bahkan hanya memanfaatkan bidang studi untuk mengeruk keuntungan pribadi semata.
“Siswa sudah selesai mengikuti ujian semester genap, tapi entah kenapa guru SK meminta agar nilai dinaikan asalkan memberikan uang mulai dari 20 ribu rupiah,” ujar sumber orang tua muris siswa kelas VIII SMPN 1 Amurang, Senin (16/6/2014).
Sayangnya saat saat ingin mengkonfirmasi perihal diatas, Kepala Sekolah SMPN 1 Amurang Dra Olga Lumewang enggan menerima sejumlah wartawan. Padahal sempat berpapasan dan sudah melihat kepala sekolah dari papan namanya, namun diketahui belakangan yang bersangkutan adalah kepala sekolah SMPN 1 Amurang.
Saat sejumlah wartawan melaporkan ke piket sekolah, bahwa ingin mengkonfirmasi. Tak lama berselang piket melaporkan dan ternyata kepala sekolah enggan diwawancarai.
“Ibu nda mau diganggu,” singkat petugas piket kepada sejumlah wartawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Minsel Hendrie Lumapow ketika dihubungi mengatakan, akan dilakukan pengecekan kepala kepala sekolah yang bersangkutan.
“Kalau benar yang bersangkutan terlibat pungli tentunya akan dijatuhkan sanksi tegas,” ujar Lumapow, Senin (16/6/2014). (sanlylendongan)