Manado, BeritaManado.com — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (KPw BI Sulut) dan Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPKP) melaksanakan panen perdana demplot pertanian bawang merah.
Panen tersebut dilaksanakan di Kebun Praktek Santi Preneur Darul Istiqamah, Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken, Kota Manado pada Selasa (9/1/2024).
Kepala Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko mengatakan, program yang dijalankan bersama Pemerintah Kota Manado di Pesantren Darul Istiqamah ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi.
“Karena komoditas bawang merah maupun cabe ini yang sangat berpengaruh terhadap volatilitas atau naik turunnya harga di Manado,” ujar Andry.
Bank Indonesia juga bersyukur karena program ini disambut baik oleh ustad dan para santri sehingga masuk di pelajaran Agribisnis.
Menariknya, lewat program bidang studi ini, para santri tidak hanya dapat pelajaran dan praktek langsung tanam bawang merah, tapi mereka juga telah membantu membuka lahan tidur dan memanfaatkannya dengan baik.
Para santri dan tenaga pengajar pun menjalankan program tersebut dengan baik dan terlihat hasilnya, di mana panen perdana bawang merah boleh terlaksana.
Andry berharap, para santri dapat mempertahankan ongkos produksi sehingga tidak akan menjaga harga di pasar atau ikut-ikutan melambung, berkaca dari pengalaman saat natal tahun baru di mana harga cabe bisa lebih dari Rp150 ribu per kilogram.
Mewakili Bank Indonesia, Andry pun berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Semoga apa yang kita lakukan bersama ini bisa bergulir, bisa berlanjut sehingga harapan kami Sulawesi Utara bisa memenuhi kebutuhan dari dalam sendiri tidak perlu mengambil dari Makassar, tidak perlu mengambil dari Gorontalo karena secara data sebenarnya semua ada di Sulawesi Utara,” kata Andry.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang mewakili Pemerintah Kota Manado, Wali Kota Manado beserta seluruh jajanan mengapresiasi Pesantren Darul Istiqamah.
“Ini sangat bermanfaat karena anak-anak kita dapat pelajaran dan langsung mempraktekkan dengan bidang studi agribisnis. Mereka nanti selepas lulus dari pendidikan bisa kembali ke masyarakat dan bisa mengembangkan ini. Kita menanam sekarang tapi efeknya akan ke depan karena mereka generasi muda harapan bangsa,” ujar Richard.
Richard pun mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia yang terus bekerja sama dalam membantu berbagai program yang menyentuh langsung masyarakat.
“Semoga ini berlanjut terus dan menjadi bagian dari identitas antara Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Manado dan juga masyarakat,” kata Richard.
(srisurya)