Kawangkoan, BeritaManado.com — Sejak beberapa hari dalam Minggu berjalan ini, antrian panjang kembali terjadi di kompleks SPBU Kawangkoan setiap pagi hingga jelang siang hari.
Indikasi kelangkaan BBM jenis Solar pun mulai terasa lagi, dimana hal tersebut terasa seperti ‘penyakit lama’ seakan kambuh lagi.
Terkait hal itu, kelangkaan BBM jenis Solar ini juga menurut informasi yang ada juga terjadi di daerah lain seperti Manado khususnya SPBU Wanea, Winangun, Warembungan, Kakaskasen, Walian, Sonder dan Kawangkoan sendiri.
Menurut salah satu petugas SPBU di Tomohon, kelangkaan tersebut dikarenakan pasokan dari pihak Pertamina ke SPBU sudah dikurangi.
“Selain itu, kuota pengisian juga tidak lagi setiap hari. Misalnya jika hari ini masuk besok tidak lagi. Tidak hanya itu, jatah juga dikurangi,” tutur petugas SPBU di Tomohon yang meminta namanya tidak dipublish.
Warga pun berharap pemerintah dan aparat kepolisian ikut memantau pengisian BBM jenis Solar di semua SPBU.
Hal itu dikarenakan, selain ada kendaraan pada umumnya yang benar-benar membutuhkan Solar untuk kegiatan tiap hari, tapi ada kendaraan yang melakulan tap untuk dijual kembali dengan harga yang tidak sama dengan standart Pertamina.
Terkait hal itu, Manajer SPBU Kawangkoan Refly Najoan mengakui hal tersebut.
Bahkan dia sependapat jika kepolisian melakukan swiping kendaraan di SPBU Kawangkoan, terutama yang tidak memiliki kelengkapan surat.
“Selain kendaraan yang benar-benar mengisi Solar untuk kegiatan perjalanan, tapi ada kendaraan yang tidak layak jalan atau tidak memiliki kelengkapan surat yang mengisi solar,” ujar Refly. “
Refly menegaskan, SPBU Kawangkoan akhirnya melakukan kebijakan untuk mengatasi hal ini.
“Jika semua kendaraan yang benar-benar mengisi solar untuk kebutuhan perjalanan terlayani, maka pengisian dihentikan. Sebab dikhawatirkan, kendaraan yang melakukan tap bolak-balik mengisi,” papar Bos Refly, sapaan akrabnya.
Dia juga sependapat, jika ada pemeriksaan tangki kendaraan.
“Sebab diduga ada kendaraan yang tangkinya sudah dimodifikasi. Ada kendaraan yang mengisi solar sudah tidak sesuai dengan tangki kendaraan tersebut,” katanya.
(***/Frangki Wullur)