Manado – Direktur RSUP Prof dr RB Kandou, dr Maxi Rein Rondonuwu DHSM MARS mengaku angka kematian ibu melahirkan sangat tinggi di Sulut. Pelak saja, pihaknya berharap perlu kerja keras semua pihak mengatasi masalah ini.
Apalagi angka kematian ibu melahirkan karena pendarahan sangat tinggi. Ini sangat memiriskan bila tingkat kematian ibu melahirkan terus meningkat tanpa ada penanganan yang baik oleh bidang transfusi darah.
Hal ini dikatakan Rondonuwu saat Seminar Nasional (Semnas) transfusi darah yang aman dan rasional di Hotel Quality Manado, Senin (28/10). Dikatakannya, seminar ini sangat cocok terkait dengan program Kementrian Kesehatan tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang akan diberlakukan mulai 1 januari 2014 mendatang di seluruh Indonesia.
Karenanya, lanjut mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut ini meminta tenaga medis baik dokter umum dan spesialis, teknisi transfusi darah, analis, perawat dan bidan agar dalam melakukan transfusi darah harus dilakukan dengan standar operasional yang ditetapkan. Apalagi Menteri Kesehatan telah menyatakan di media massa, masih ada yang terkena AIDS karena transfusi darah yang tidak teliti.
“Karena itu perlu ikuti proses skring, begitu juga transportasi sampai ke fresher di tempat penyimpanan darah harus ditangani dengan baik. Begitu juga pencatatan suhu harus di catat setiap hari. Sebab bila ini dibiarkan dan tidak diperhatikan nanti tidak aman bagi pasien. Kalau siklus ini berjalan dengan baik, maka amanlah proses hingga ke pasien,” papar Rondonuwu. (Agust Hari)