
Bitung, BeritaManado.com – Peran serta semua pihak untuk menyelamatkan generasi emas Kota Bitung dari perilaku negatif adalah hal yang urgent saat ini.
Hal itu disampaikan pemerhati sosial, Boaz Wilar untuk menyikapi sejumlah kejadian di Kota Bitung yang melibatkan remaja yang notabene adalah generasi emas.
Kejadian itu diantaranya, kecelakaan di Danowudu mengakibatkan nyawa epat pelajar melayang, perkelahian remaja putri di dua tempat yang viral di media sosial serta dugaan video porno yang diunggah di media sosial dan masih maraknya ngelem.
Boaz mengingatkan pentingnya dilakukan pengawasan bersama orang tua, tokoh agama dan masyarakat serta pemuda harus kontinyu dan memberi efek akumulasi jangka panjang.
Menurutnya, pembiaran yang terjadi selama ini di masyarakat menjadi salah satu persoalan mendasar hingga pola dan tingkah remaja makin dominan dengan hal-hal negatif.
Dirinya menyorot tren yang terjadi saat di antara banyak kasus dipengaruhi oleh merebaknya aplikasi pertemanan seperti mi chat, tiktok dan video prank.
“Sangat dilematis untuk meredam pemanfaatan ITE karena di Indonesia belum ada kebijakan blok aplikasi yg merugikan masyarakat,” kata Boaz, Kamis (03/06/2021).
Ia mencontohkan kejadian Laka Lantas di Danowudu yang merenggut empat nyawa remaja, menurutnya langkah utama yang diharapkan bisa mengurai adalah keterlibatan instansi terkait hingga kelurahan dapat bekerjasama dengan Satpol PP, Kepolisian dan Pala untuk mensosialisasikan dan penindakan anak-anak yang menggunakan sepeda motor yang jelas-jelas melanggar Undang-undang Lalu lintas.
Terkait dengan seks bebas, kata dia bisa dilakukan kontrol terhadap aplikasi pertemanan di media sosial.
“Termasuk penyimpanan khusus yang hanya bisa dibeli orang dewasa (konter khusus, seperti penjualan miras) dan pembatasan waktu beli serta usia pembeli. Dilarang dijual di seputaran sekolah dan ruang publik,” katanya.
Rentetan kejadian demi kejadian yang melibatkan remaja langsung disikapi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar dengan meminta semua pihak mengambil sikap serta segera melakukan langkah-langkah preventif.
Termasuk yang paling mudah dilakukan mengingatkan para orang tua meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak terutamanya yang masih duduk di bangku sekolah.
Bahkan Maurits-Hengky bersama jajaran tengah menyiapkan penanganan yang lebih terintegrasi, dalam rangka selain meminimalisir aksi-aksi minus para pelajar, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di kota yang giat-giatnya memanfaatkan digital sebagai bagian kegiatan pemerintah dan kemasyarakatan.
‘’Penanganan harus dari hulu ke hilir, karena pemicu permasalahan di bidang pendidikan ini makin kompleks, kami sudah menyikapi ini dengan memberi edaran dan memfungsikan lembaga teknis untuk melokalisir meluasnya masalah, di samping masih lagi terus merampungkan pola maupun pendekatan pendekatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan sifatnya,” jelas Wali Kota.
(***/abinenobm)