Manado – Harapan banyak anak-anak sopir angkot untuk diangkat jadi pegawai apalagi sekelas Bank Indonesia dinilai sulit bahkan mustahil, namun dijaman Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw ini merupakan kabar gembira bagi warga masyarakat Sulut.
Hal ini dikarenakan Pemerintah Provinsi Sulut dan Bank Indonesia Perwakilan Sulut telah membangun kerjasama untuk merekrut lulusan perguruan tinggi (PT) khususnya anak-anak dari sopir angkot akan direkrut menjadi pegawai Bank.
Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey SE usai menerima Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Sulut Peter Yacobs di ruang kerjanya, Selasa (01/03/2016).
“Dalam perekrutan nanti akan kami prioritaskan bagi anak-anak sopir angkot yang telah selesai studi di Perguruan Tinggi, nanti perbankan yang akan melatih mereka, jika telah lulus mereka akan di pekerjakan di bank-bank yang ada di Sulut,” jelas Gubernur.
Kebijakan ini, dilakukan sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran di daerah ini.
Karena progres pembangunan daerah telah diarahkan pada pencapaian visi RPJMD 2016-2021 yakni “Terwujudnya Sulawesi Utara yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam pemerintahan dan politik serta berkepribadian dalam budaya, ungkap Dondokambey.
Dondokambey juga minta agar BI dapat mendorong program CSR yang ada di perbankan Sulut untuk ikut bersama-sama menyalurkan program membantu bagi rakyat miskin di daerah ini. (*/rizath polii)
Manado – Harapan banyak anak-anak sopir angkot untuk diangkat jadi pegawai apalagi sekelas Bank Indonesia dinilai sulit bahkan mustahil, namun dijaman Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw ini merupakan kabar gembira bagi warga masyarakat Sulut.
Hal ini dikarenakan Pemerintah Provinsi Sulut dan Bank Indonesia Perwakilan Sulut telah membangun kerjasama untuk merekrut lulusan perguruan tinggi (PT) khususnya anak-anak dari sopir angkot akan direkrut menjadi pegawai Bank.
Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey SE usai menerima Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Sulut Peter Yacobs di ruang kerjanya, Selasa (01/03/2016).
“Dalam perekrutan nanti akan kami prioritaskan bagi anak-anak sopir angkot yang telah selesai studi di Perguruan Tinggi, nanti perbankan yang akan melatih mereka, jika telah lulus mereka akan di pekerjakan di bank-bank yang ada di Sulut,” jelas Gubernur.
Kebijakan ini, dilakukan sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran di daerah ini.
Karena progres pembangunan daerah telah diarahkan pada pencapaian visi RPJMD 2016-2021 yakni “Terwujudnya Sulawesi Utara yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam pemerintahan dan politik serta berkepribadian dalam budaya, ungkap Dondokambey.
Dondokambey juga minta agar BI dapat mendorong program CSR yang ada di perbankan Sulut untuk ikut bersama-sama menyalurkan program membantu bagi rakyat miskin di daerah ini. (*/rizath polii)