Tondano – Meski sudah menunjukkan tanda-tanda perubahan, namun dunia pendidikan di Minahasa masih dibayang-bayangi cukup tingginya angka anak putus sekolah. Anggota Komisi 2 DPRD Minahasa yang juga membidangi pendidikan Ivonne Andries meminta pemerintah untuk tidak membiarkan hal tersebut.
“Meski belum ada data jumlah anak putus sekolah atau memang yang tidak pernah sekolah karena berbagai alasan, namun hal ini bisa jadi ancaman terselubung dalam pembangunan daerah kedepan. Anak-anak putus sekolah memiliki kecenderungan bertumbuh dan berkembang tanpa karakter yang kuat, sehingga mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif,” ungkapnya.
Kepada BeritaManado.com, Jumat (5/6/2015), Andries menambahkan bahwa dalam proses pertumbuhan itulah dikhawatirkan anak-anak Minahasa yang putus sekolah akan berada dibawah pengaruh-pengaruh negatif yang akan berdampak pada jalannnya pembangunan daerah. (frangkiwullur)