
Bali, BeritaManado.com – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) memiliki sejumlah program pengembangan media agar anggotanya bisa berkembang di era disrubsi saat ini.
Wakil Ketua AMSI Suwarjono menyatakan, disrupsi media telah mengubah lanskap media di tingkat nasional maupun lokal.
“Terjadi perubahan dalam distribusi konten, audiens media dan aspek teknologi,” katanya saat pembukaan Training Advance Media Sustainability and Community Engagement Fellowship Oversight 2023 di Bali, Senin (28/2/2023).
Suwarjono yang juga merupakan penanggungjawab program, mengatakan, situasi itu menuntut perubahan model bisnis agar keberlangsungan media bisa terus terjaga.
Adapun berbagai cara selama ini dicoba mulai dari model media berlangganan hingga iklan programatic.
Akhir-akhir ini media pun sudah mulai menjadi Event Organizer hingga Production House.
Namun, Suwarjono menyatakan, saat ini belum ada rujukan kisah sukses media dalam menghadapi situasi itu.
Karenanya, setiap media harus mengembangkan kapasitasnya untuk menemukan caranya sendiri untuk berkembang dan beradaptasi.
Adapun lima media siber anggota AMSI terpilih untuk mengikuti Advanced Fellowship Media Sustainaibility 2023 yang diselenggarakan AMSI dengan dukungan Internews-USAID MEDIA, yaitu Berita Manado (Sulawesi Utara), Berita Jatim (Jawa Timur), Batam News (Kep. Riau), Pontianak Post (Kalimantan Barat), dan Times Indonesia (Jawa Timur).
Ke-5 media ini telah tersaring dari 100 pendaftar media siber anggota AMSI kemudian melaju ke-10 besar media yang telah mengikuti 3 bulan pelatihan pendampingan & pengembangan Media Digital pada Agustus hingga Oktober 2022.
Kegiatan advance ini dilaksanakan di Bali pada 28 Februari hingga 3 Maret 2023 dan dilanjutkan dengan sesi daring pada April hingga Juni 2023.
Peningkatan kapasitas media hasil dari mentoring terukur dalam tahap Organisational Capacity Assessment (OCA).
Wawancara mendalam dilakukan terhadap media, meliputi aspek: manajemen, administrasi dan tata kelola keuangan, model bisnis, konten website dan sosial media.
Pendampingan tingkat lanjut melibatkan mentor internasional, trainer utama dari Internews: Tim Zunckel (The Regional Media Business Advisor), Titi Kusumandari (Sustainability Officer), dan Elshad Gojayev (Digital Performances). Selain pendampingan, ke-5 media juga menerima pendanaan sebesar Rp23.000.000 untuk pengembangan media dan penyelesaian proyek lanjutan.
Terkait pelatihan itu,
Program Manager Internews Indonesia Firmansyah Syamsi menyatakan, program dirancang dengan harapan agar media siber dapat hidup berkesinambungan dengan tetap mengedepankan kualitas jurnalisme.
“AMSI telah melakukan penyaringan diawali dengan pelatihan dasar bagi 100 media yang diseleksi menjadi 20. Kemudian, dipilih menjadi 10 peserta di tahap kedua dan kemudian kembali diseleksi hingga terpilih 5 media,” katanya.
Dia berharap, semua media akan dapat menyerap ilmu yang disampaikan dan mengembangkan harapan-harapan bagi medianya masing-masing.
Adapun materi diberikan oleh oleh para profesional yang meliputi aspek pelatihan manajemen media, pengembangan bisnis dan keberlanjutan media. Termasuk di dalamnya adalah aspek teknologi dan penggunaan media sosial.
(***/Finda Muhtar)