Bupati Tetty Paruntu saat menandatangani APBD 2012
AMURANG – Hanya sekitar 30 jam, pembahasan draft RAPBD Minsel 2012, dibahas 30 anggota DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Menariknya, bukan hanya Banggar dan TAPD, tetapi diikuti seluruh SKPD Minsel dilakukan dengan cara marathon.
Demikian kata Sekwan Minsel Drs Ben Watung saat dimintai keterangannya Jumat (9/12) tadi. ‘’Bahwa pembahasan draft tersebut dimulai Kamis (8/12) sekitar pukul 11:00 Wita. Dan itu dilakukan seterusnya hingga Jumat (9/12) pukul 12:00 Wita. Yang dilanjutkan dengan Paripurna Pengetukan APBD 2012,’’ ujar Watung.
Anggota Komisi 1 Dekab Minsel Jelly Rindorindo dan Ir Philip Ato Liwu dimintai tanggapannya terkait pembahasan. Mereka membahas itu dilakukan secara marathon mulai dari Pembahasan Komisi dengan SKPD dan TAPD Minsel dengan tim Banggar DPRD Minsel.
“ Waktu yang dibutuhkan untuk melahirkan APBD Tahun 2012 tersebut memang cukup panjang. Yakni membutuhkan waktu 30 jam untuk yang akhirnya melahirkan draft tersebut. Para Tim Banggar bersama dengan TAPD Minsel tidak tidur sama sekali. Namun demi rakyat torang musti bagitu,” ujar Rindorindo dan Liwu.
Ditempat berbeda, anggota Banggar Setly Kohdong dimintai keterangannya soal anggaran APBD Tahun 2012 menyebut bahwa draft APBD Minsel disepakati sentuh angka Rp 470 miliar. ‘’Maksudnya, naik 17 persen dari APBD tahun 2011 408 miliar. Disentil soal kenaikan tersebut, kata Ketua Komisi 1. Kenaikan tersebut mengacu pada kenaikan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK),’’ ungkap Kohdong.
Ditambahkannya, memang real kenaikan diatas saya lupa. Karena so nda tidur ini brapa malam untuk bahas APBD Minsel tahun 2012 itu. Lanjut dia, sementara pembahasan pimpinan DPRD Minsel dua kali bolak-balik Manado. ‘’Yaitu untuk berkonsultasi dengan Provinsi Sulut soal Pertanggungjawaban APBD tahun 2010,’’ sebutnya.
Ketua DPRD Minsel Boy VA Tumiwa, BSc SH menyebut penandatanganan Nota Kesepamahaman APBD tahun 2012 tersebut belum 100 persen selesai. Sebab, masih ada satu tahap lagi yang akan dilalui yakni Konsultasi ke Provinsi Sulut. “ Semua pihak berkomitmen untuk meraih predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) untuk tahun 2012 mendatang,” tegas Tumiwa.
Dia mengakui bahwa Pemkab Minsel sendiri masih ada masalah yang belum terselesaikan. Diantaranya Pengadaan Mobil Pemadam kebakaran. Sebab dari analisa bahwa pembelian Mobil Damkar yang baru tersebut cukup mahal. “ Harganya nyaris sentuh angka 1 miliar rupiah. Kan Mobil Damkar Milik Minsel yang rusak hanya bagian Pompanya saja. Dan itu akan segera diperbaiki,” ungkap dia.
Hadir dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman APBD Tahun 2012 tersebut, Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu, Wakil Bupati Minsel Drs Sonny Tandayu, Muspida dan kepala SKPD di Minsel. (ape)