
Manado — PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado rencananya akan melaksanakan kegiatan Pelatihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) pada Rabu (29/8/2018) pekan depan mulai pukul 13.00-22.00 WITA dengan persiapan yang akan dilakukan sejak pagi.
Berbagai jenis pelatihan akan dilakukan di tiga lokasi dan melibatkan sekitar 1000 orang, yaitu Security Excercise meliputi area terminal keberangkatan dimana akan ada skenario demo, Domestic Fire Exercise meliputi tower airnav yang skenarionya akan terbakar sehingga akan menimbulkan asap tebal, Aircraft Accident Exercise sebelah utara landasan Bandara Sam Ratulangi Manado yang akan dibuat seolah-olah ada pesawat yang bannya pecah sehingga menimbulkan ledakan.
Keseluruhan latihan tersebut dipastikan tidak akan mengganggu jalannya pelayanan di bandara Sam Ratulangi sehingga pihak bandara pun berharap masyarakat yang hendak menggunakan jasa bandara pada tanggal 29 Agustus nanti dapat hadir lebih cepat agar tidak terburu-buru.
Hal tersebut disampaikan GM Bandara Sam Ratulangi Manado Minggus ET Gandeguai kepada awak media dalam jumpa pers yang digelar Kamis (23/8/2018) kemarin di Resto Pondok Hijau Paniki.
“Pelatihan ini akan berlangsung saat bandara sedang ramai yaitu siang hari. Tapi pelayanan tetap normal. Makanya nanti akan ada rekayasa lalu lintas di wilayah bandara. Mohon para calon penumpang atau masyarakat yang akan menggunakan jasa bandara untuk datang lebih awal dari jam sebenarnya yang harus ada. Aturannya 3 jam sebelum jam keberangkatan agar tidak panik karena harus buru-buru,” ujar Minggus.
Lanjutnya, skenario demo, tower terbakar dan ban pesawat pecah saat akan mendarat mengakibatkan bunyi ledakan dan asap di wilayah bandara.
Ketiga tempat vital itu akan menjadi tempat sekaligus momen latihan dan ujian bagi para petugas di bandara, termasuk latihan koordinasi dengan pihak terkait seperti TNI dan SAR.
“Tujuannya kami mau menyiapkan personil kami, SDM kami, mengingat kami punya pengalaman buruk dengan unjuk rasa. Jadi kami berkomitmen meningkatkan pelayanan termasuk kesiapan kami menghadapi berbagai kemungkinan yang datang. Kenapa dari pagi sampe malam, agar saat kami declaire bandara Sam Ratulangi beroperasi 24 jam, kami menunjukkan bahwa kami sudah siap dengan segala situasi,” tegas Minggus.
Kepada BeritaManado.com, Minggus menyampaikan, dirinya pun berharap, masyarakat yang mengetahui informasi ini akan turut menyebarkannya kepada siapa saja, terutama mereka yang akan menggunakan jasa bandara agar begitu tiba di bandara tidak akan panik.
“Jangan panik. Apalagi pas ada ledakan dan asap, jangan panik. Itu bagian dari latihan,” kata Minggus Gandeguai.
(srisurya)