Bitung—Gelar yang disandang Kota Bitung sebagai kota adipura dan kota sehat rupanya bertolak belakang dengan kenyataan dilapangan. Buktinya, salah satu wilayah di kota pelabuhan ini Lingkungan 2 Mandidir Weru Kecamatan Madidir selalu menjadi langganan bajir ketika hujan akibat saluran dipenuhi material pasir dan sampah.
Ironinya, saluran ini hanya berjarak kurang lebih 50 meter dari lokasi pembangunan tugu adipura Kota Bitung. Tapi sangat disayangkan, saluran yang sudah bertahun-tahun mengakibatkan rumah terendam kala hujan karena tidak mempu lagi menampung volume air hujan tidak mendapat perhatian dari Pemkot.
“Pemkot membangun tugu adipura dengan anggaran miliar, tapi tidak mempu membenahi saluran yang mampet. Contohnya saluran di Lingkungan 2 Mandidir Weru Kecamatan Madidir yang hanya berjarak beberapa meter dari tugu adipura,” kata salah satu warga, Melky Katuuk, Jumat (10/5) pagi.
Katuuk sendiri mengaku kesal dan hilang kesabaran melihat sikap Pemkot yang tidak menanggapi keluhan mereka soal saluran yang dipenuhi material pasir. Akibatnya, dirinya memasang spanduk dengan tulisan “Saluran Terburuk !!! Dimana??? Jokowi Kota Bitung”.
“Katanya di Kota Bitung ada Jokowi yang rela kakinya berlumpur untuk meninjau lokasi-lokasi bajir seperti wilayah kami. Tapi rupanya itu hanya sebutan dan sanjungan saja karena sampai saat ini belum ada aksi nyata dari Pemkot meniru kepemimpinan Jokowi,” katanya.
Ia sendiri memberikan waktu kepada Pemkot hingga hari ini untuk segera melakukan pembenahan saluran. “Jika tidak maka hari ini saluran yang melintas diatas tanah kami akan saya tutup dengan beton,” katanya.(enk)