Manado, BeritaManado.com – Gonjang ganjing terkait ketegori penerima dana insentif rohaniawan kota Manado ditanggapi oleh Wali Kota Andrei Angouw.
“Kenapa ada kategori begitu? Karena ini namanya insentif,” kata Andrei Angouw saat konferensi pers, di aula serba guna Pemkot Manado, Rabu (5/1/2021).
Sehingga, kata dia, insentif rohaniawan yang diberikan pemerintah kota Manado itu ada kategori penerima.
“Semakin besar jemaat maka semakin besar tanggung jawab untuk pengembalaan,” jelas Andrei Angouw.
Ditambahkannya, Pemkot Manado juga akan meminta data jemaat bagi yang menerima insentif tersebut.
“Kita minta data supaya kita dapat sinkronkan data yang tujuan utamanya untuk menurunkan angka kriminalitas,” ungkap Wali Kota.
Dari data jemaat ini, menurutnya ada banyak hal yang pemerintah dapat lakukan.
“Kita berharap tokoh-tokoh agama dapat mengidentifikasi jemaatnya yang berpotensi kriminal atau bermasalah sehingga dapat dikomunikasikan dengan Pemkot dan nanti kita akan selesaikan bersama,” terangnya.
Ia menjelaskan, jika ada anggota jemaat yang anaknya bermasalah maka pemimpin agama dapat memanfaatkan dana insentif tersebut dengan dibantu contohnya seperti dinas perlindungan anak.
“Ini yang kami harapkan dari insentif rohaniawan. Jadi insentif tersebut bukan untuk membeli sembako, karena ini bukan bansos,” tandas Angouw.
(BennyManoppo)