Hal tersebut seperti diungkapkan ahli pertanian yang juga anggota DPRD Sulut dapil Minsel-Mitra Prof. Dr. Ir Joppy Paruntu kepada sejumlah wartawan belum lama berselang.“Bahwa bukan berarti meminta adanya kejadian gunung meletus. Melainkan dirinya hanya sekedar menjelaskan bahwa semburan abu vulkanik ini asalkan tidak terlalu banyak. Yang langsung dibarengi dengan turunnya hujan. Ini berarti akan memberikan suplay mineral yang dibutuhkan tanaman. Seperti halnya letusan Gunung Soputan dua minggu lalu. Yang turut menyuburkan tanaman rakyat (petani, red). Debu vulkanik disejumlah wilayah di Minahasa Selatan dan sekitarnya pun ikut merasakannya. Dalam hal ini peristiwa tersebut boleh dikata Blessing in disguise. Yakni suatu berkat meski dalam ketidak-mujuran,” jelas Prof Joppy.Hal tersebut juga ikut dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Minsel Handrie Komaling, SH dalam penjelasannya bahwa kerugian warga Minsel kususnya pertanian dan perkebunan warga terkait meletusnya gunung soputan dua pekan lalu sangatlah kecil. Dibanding letusan-letusan sebelumnya.
“Mengingat usai letusan yang memuntahkan abu vulkanik ini langsung dibarengi dengan turunnya hujan selama dua hari. Setelah kejadian tersebut, membuat warga senang.” ungkap Komaling. (ape)