Bitung—Potensi wisata yang dimiliki Kota Bitung tidak kalah dengan daerah lain di Sulut, bahkan Indonesia. Namun sayangnya, potensi ini tidak ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mahir dalam berbahasa asing, terutama bahasa Inggris.
Contohnya, Kapten Kapal Perang Philippines Navy BPR Magat Salamat (PS 20), Luzvnind Camacho mengaku sangat kesulitan untuk berjalan-jalan di Kota Bitung. Pasalnya, setiap dirinya bertanya kepada warga yang dijumpai tidak ada satupun yang mengerti bahasa Inggris.
“Saya ingin berjalan-jalan ke sejumlah tempat wisata di Kota Bitung dan membeli sejumlah sovenir, namun tidak ada yang dapat menuntun dan menjelaskan kemana saya harus pergi,” kata Camacho, Kamis (26/4) kepada sejumlah wartawan.
Ia juga mengaku kecewa dengan para penjaga toko perbelanjaan yang juga tidak paham dengan bahasa Inggris. Padahal menurutnya, sebagai kota parawisata minimal para pegawai toko bisa sedikit mengerti bahasa Inggris kendati itu hanya patah-patah.
“Namun pada dasarnya saya sangat suka dengan Kota Bitung, kotanya bersih, indah dan hijau. Namun sayangnya warganya kurang mengusai bahasa Inggris,” kata wanita kapten kapal perang Philippines Navy.
Menanggapi masalah tersebut, Kadis Parawisata Kota Bitung, Benny Lontoh tidak menampik hal tersebut. Karena menurutnya, memang saat ini SDM yang mengerti bahasa Inggris masih kurang, apalagi masyarakat umum yang bekerja sebagai pegawai toko.
“Ini merupakan masukan bagi kita untuk dibenahi dan tentu kami akan menyurat ke tiap pemilik toko dan tempat perbelanjaan di Kota Bitung agar mengupayakan pegawainya bisa paham dengan bahasa Inggris,” kata Lontoh.
Lontoh sendiri tidak memaksa pemilik toko dan tempat perbelanjaan untuk fasih berbahasa Inggris, namun minimal bisa mengerti apa yang diinginkan para wisatawan. “Minimal tiap toko atau tempat perbelanjaan memiliki satu pegawai yang paham bahasa Inggris,” katanya.(en)