Manado – Polemik berkepanjangan yang terjadi di lembaga pendidikan kebanggaan masyarakat sulawesi utara, yakni Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Menuai keprihatinan dari masyarakat luar maupun masyarakat yang ada di dalam kampus.
Kali ini dari keprihatinan tersebut datang dari Kelompok Studi Kajian Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip). Melalui koordinatornya Edwin Kambey mengatakan bahwa polemik yang berkepanjangan di dalam Unsrat menghasilkan citra buruk dari masyarakat luar.
“Dengan adanya polemik yang berkepanjangan di dalam internal Unsrat tentunya sangat tidak menguntungkan seluruh civitas didalamnya. Sebab sadar ataupun tidak dari polemik tersebut citra serta nama baik kampus yang mengunakan nama besar pahlawan Sulut ini tidak baik di masyarakat sulut,” papar Kambey dalam diskusi terbatas.
“Saatnya untuk tidak saling menjastifikasi antara satu dengan yang lain. Melainkan bagaimana kita secara bersama-sama menemukan solusi guna pengembangan Unsrat yang exelent kedepannya,” tambah Kambey yang juga aktif di berbagai kegiatan kampus ini.
Ditambahkannya bahwa, “Seperti diketahui saat ini pertikaian yang terjadi antara tim 10 dengan pimpinan di Unsrat sudah semakin menjadi-jadi, lapor melaporpun tak bisa dielekan dari kedua kubu. Kami sangat menyayangkan Hal ini, sebab tidak mencerminkan karakter orang-orang akademik,” lagi kata Kambey.
Kambey kemudian berharap agar ada sikap legowo antara dua bela pihak ini. “Semestinya ada sikap kesatrian dari kedua pihak untuk sama-sama bersikap legowo dan duduk semeja membicara polemik yang ada. Tunjukan bahwa segala sesuatu bisa diselesaikan dengan elegan dan intelek,” harap Kambey.(jk)