Amurang–Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI), Cabang Minahasa Selatan (Minsel). Sebagaimana motonya tak akan diam dengan tugas pokok dan fungsinya. Pasalnya, akan selalu kritis mencermati baik korupsi, maupun pembangunan yang bobrok. Pun demikian, LAKI Minsel akan melakukan pengawasan di Minsel. Artinya, LAKI tetap menelusuri semua pekerjaan yang tidak sesuai bestek.
Wakil Ketua LAKI Minsel, Hens Ruus kepada wartawan media ini menegaskan bahwa ada kontraktor yang mengerjakan proyek di SMKN 1 Tumpaan asal jadi. ‘’Pembangunannya tidak sesuai bestek. Padahal, proyek tersebut sudah diberikan pihak SMKN sendiri. Namun disayangkannya, pekerjan justru membuat LSM ini mencari alasan,’’ ujar Ruus.
“Saya sudah melihat pekerjaan tersebut, nyatanya pekerjaan diatas tidak seperti yang diharapkan,”katanya.
Apa yang dikerjakan di gedung sekolah tersebut, kata Hens untuk pondasi gedung hanya di gali satu sekop saja. Sebenarnya itu di gali lebih dari satu sekop. Sehingga gedung tersebut akan berdidi mega dan terhindar dari gempa bumi. Jika seperti itu akan mengakibatkan gedung tersebut tidak akan bertahan. Apalagi pembangunan gedung SMK tersebut. Lahannya rawah atau bekas sawah petani.
Dimintakan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, agar turun ke sekolah tersebut. Dan mengecek apakah benar pekerjaan tersebut sesuai bestek atau tidak.
”Nah, ini yang harus diperhatikan oleh Dinas Dikpora. Segera ke sekolah dan melakukan pantauan apakah layak gedung yang berada di rawah pembuatan pondasi hanya demikian,”jelas Hens.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Minsel, Drs Jan Rattu, MPd saat dikonfirmasi wartawan media ini, mengatakan bahwa dinas akan turun ke sekolah untuk mengecek kebenarannya. Ini kan laporan dari warga dan LSM apabila benar.
”Ya, kami akan turun ke sekolah SMK Tumpaan. Dan mengecek apakah benar pekerjaannya hanya asal jadi. Jika itu benar, maka saya akan memanggil pihak sekolah. Serta mempertanyakan atas laporan warga dan LSM . Apalagi itu sudah masuk dalam swakelolah,”pungkasnya. (and)