Amurang–Warga Kecamatan Tumpaan, mempertanyakan Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Umum (SPBU) Tumpaan. Karena ternyata, hingga kini masih menerima pengecer galon. Sehingga hal ini mengundang pertanyaan masyarakat (konsumen) di Kecamatan Tumpaan dan Minsel pada umumnya.
Jufan Dissa dan Meifo Rumengan, warga Amurang kepada beritamanado, bertanya soal SPBU Tumpaan. ‘’Bayangkan, di SPBU BBM/Premium habis. Tetapi, kenapa justru dipinggir jalan lebih banyak ditemui pengecer/penjual BBM. Berarti, SPBU Tumpaan lebih pentingkan menerima galon ketimbang kendaraan roda dua dan empat,’’ tanya Dissa dan Rumengan.
Menurut keduanya, karena sudah sekian lama tidak ada penertiban dari pihak pemerintah. Maka, kami sampaikan keluhan ini. Dan sebetulnya, hal diatas harus ada penertipan. Supaya, tak ada kecemburuan. Hitung-hitung, banyak konsumen mengelu soal pelayanan SPBU Tumpaan. Sejak berdiri, toh ada-ada saja masalah di SPBU Tumpaan.
‘’Jika memang diizinkan pihak pertamina, kata keduanya sebaiknya SPBU jangan menjual BBM. Kan sudah ada kios-kios berjejeran dijalanan. Kenapa ada lagi pertamina, lebih baik tutup saja,”ungkapnya sambil minta ada perhatian Pertamina Manado .
Selain itu, Pemkab Minsel jangan tutup mata dan kalau perlu ada koordinasi dengan Pertamina soal SPBU nakal. Termasuk segera ditertipkan lagi kios-kios yang berjejeran di Amurang dan Minsel pada umumnya. Sebab, hadirnya kios-kios diatas hanya membuat pemandangan yang kurang sehat.
Kabag Administrasi Perekonomian Setdakab Minsel Drs Corneles Mononimbar belum berhasil dihubungi. (and)