KAPITU—Nasib lelaki Inong Damar (34), warga Desa Kapitu Jaga 1 Kecamatan Amurang Barat belum beruntung. Pasalnya, setelah pergi melaut bersama tiga rekannya di Teluk Amurang dilaporkan tewas setelah menyelam di kedalaman sekitar 40 kaki. Bersama tiga rekannya, menumpang satu buah pelang, melaut sekitar pukul 19.00 tengah malam, Jumat (27/1).
Setibanya di laut, keempat warga Kapitu menunggu. Sambil melakukan persiapan. Baru pukul 01.00 subuh, Inong Damar bersama rekannya melakukan tugasnya. Keduanya menyelam dengan menggunakan kompresor. Tak terasa, sudah sekitar 40 kaki Inong dan rekannya berada di kedalaman. Korban diangkat dari kedalaman 40 kaki sekitar pukul 04.30 Wita, atau Sabtu (28/1) subuh.
Kejadiannya pun terjadi, merasa kalau ada sesuatu di dalam air. Inong memberi kode dengan menarik tali yang diikat dipinggang untuk menghubungkan dengan rekannya diatas perahu. Sepertinya, saat Inong dan rekannya ditarik, Inong tak sadarkan diri.
Korban pun dilarikan ke RS Kalooran Amurang, tetapi pihak RS Kalooran menolak dan harus rujuk ke RS Prof Kandou Manado. Di RS Prof Kandou juga ditolak, dan pihak keluarga pun pasrah. Setelah itu, kembali ke rumah. Hanya beberapa menit setelah tiba dirumah. Korban Inong meninggal.
Korban Inong meninggalkan seorang istri, Lita Noor (30-an) dan dua orang anak yang masih kecil-kecil. Sementara rekannya, yang kritis di RS Prof Kandou sampai berita ini di posting belum diketahui identitasnya. Pihak keluarga pun rela Inong pergi meninggalkan keluarga yang dicintainya.
Walak Manguni Amurang, Fanny Mona ketika dikonfirmasi mengatakan, kalau Inong Damar sangat akrab dengan warga. ‘’Bahkan, dia (korba, red) pernah sama-sama ke laut untuk mengambil salah satu mayat yang terapung di Teluk Amurang tahun 2011 silam. Jadi, korban itu belum lama tinggal di Desa Kapitu. Namun toh, dia sangat akrab dengan warga Kapitu dan seluruh warga. Tetapi, kami juga relah. Selamat jalan kawan, Tuhan akan melindungi sampai disorga,’’ ungkap Mona. (and)