
Bitung, BeritaManado.com – Kepala Kantor Wilayah DJBC Sulawesi Bagian Utara dan Kepala KPPBC Bitung bersama Wali Kota Bitung dan Wakil Wali Kota Manado serta jajaran Forkopimda Sulawesi Utara menghadiri pelepasan ekspor komoditas perikanan asal Sulawesi Utara pada Rabu (23/4/2025).
Pelepasan komoditas dengan jumlah mencapai 213,75 ton dan nilai ekonomi sebesar Rp13,361 miliar, dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara dan Kepala Badan Karantina Indonesia.
Kegiatan ini menandai komitmen pemerintah dan pelaku usaha dalam meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global melalui efisiensi jalur perdagangan.
Pelabuhan Bitung menjadi tuan rumah seremonial pelepasan beragam ekspor komoditas asal Sulawesi Utara, sekaligus ekspor perdana komoditas Bunga Pala dengan tujuan India.
Acara yang berlangsung di Terminal Petikemas Pelabuhan Bitung ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan daya saing sektor pertanian dan perikanan Sulawesi Utara di pasar internasional.
Adapun komoditas yang diekspor kali ini merupakan produk unggulan Sulawesi Utara, di antaranya Konsentrat Air Kelapa sebanyak 72,5 Ton dengan tujuan China, Desiccated Coconut sebanyak 26 Ton dengan tujuan Italia, 26 ton dengan tujuan Rusia dan 13 Ton dengan tujuan China, Coco Chip sebanyak 2 Ton dengan tujuan China, Bunga Pala (Mace) sebanyak 5,46 Ton dengan tujuan India, hingga Ikan Cakalang Kaleng sebanyak 18,05 kg masing-masing dengan tujuan Belgia dan Amerika Serikat, serta sebanyak 30,2 kg tujuan Arab Saudi.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Victor J. Mailangkay menyebut ekspor hari ini sebagai tonggak kebangkitan ekonomi daerah dan simbol daya saing global Sulut.
“Mari bersinergi seluruh pihak untuk mendorong ekspor bernilai tambah, penguatan SDM, serta dukungan terhadap produk lokal,” ujar Victor.
Setelah sambutan dari Wakil Gubernur, Kepala Balai Karantina Pertanian Sulawesi Utara, Sahat Manaor Panggabean, menegaskan pentingnya pencatatan komoditas ekspor yang akurat dan terverifikasi, edukasi masyarakat, sinergi antarlembaga, serta perluasan pasar melalui komunikasi aktif dengan mitra internasional demi memperkuat identitas dan daya saing produk daerah.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata keunggulan kompetetif komoditas asal Sulawesi Utara, sekaligus juga sebagai potret keberhasilan UMKM yakni PT. Agro Fresh Global dengan komoditinya berupa Bunga Pala (Mace) sebanyak 5,46 Ton tembus ke pasar internasional, yakni India.
Bunga Pala atau Mace atau Fuli, dalam istilah farmasi disebut Myristicae arillus atau magis adalah salut biji atau selaput tipis berwarna merah yang membungkus biji pala.
Mace merupakan komoditas yang banyak dicari orang, sebab selain sebagai bumbu Mace juga digunakan dalam industri obat-obatan, parfum, dan kosmetik.
Tidak hanya komoditas tumbuhan, di tengah tekanan global, produk perikanan Sulawesi Utara berupa Ikan Cakalang Kaleng tetap eksis menembus pasar Amerika Serikat.
Ekspor pada hari ini dilakukan oleh PT. Sinar Purefood International, PT. Boffe Coconut Indonesia, PT. Surya Pratama Agung Bahtera, PT. Royal Coconut, PT. Agro Fresh Global, PT. Trimustica Cocominaesa, dan PT. Delta Pacific Indotuna.
Dengan demikian, total perusahaan yang melakukan ekspor hari ini sebanyak 7 (tujuh) perusahaan, dengan perincian 2 (dua) perusahaan mengekspor komoditas perikanan, yaitu PT. Sinar Purefood International dan PT. Delta Pacific Indotuna, serta 5 (lima) perusahaan lainnya mengekspor komoditas tumbuhan, yakni produk turunan kelapa dan rempah seperti desiccated coconut, coconut water concentrate, coco chips, dan bunga pala (mace), dengan total volume ekspor mencapai 213,75 ton dan nilai ekonomi sebesar Rp13,36 miliar.
Berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah serta instansi terkait, Bea Cukai senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima dan pengawasan optimal bagi para pelaku ekspor di wilayah kerjanya.
Kepala Kantor Wilayah DJBC Sulawesi Bagian Utara, Erwin Situmorang, yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan komitmen DJBC untuk terus mendukung upaya ekspor dan memastikan kelancaran perdagangan internasional.
“Kami mendukung penuh upaya para eksportir lokal untuk menembus pasar internasional. Adanya ekspor berkelanjutan komoditas Sulawesi Utara, ini menunjukkan keunggulan daya saing produk Indonesia meskipun di sisi lain kita menghadapi tantangan politik global yang berdampak pada perdagangan internasional,” ujarnya.
Selain itu, Kanwil DJBC Sulawesi bagian Utara bersama KPPBC Bitung, dan KPPBC Manado sebagai trade facilitator dan industrial assistance di wilayah Sulawesi Utara, akan terus memberikan asistensi ekspor dan fasilitas seperti klinik ekspor bagi pelaku usaha, khususnya UMKM.
Hal ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperluas basis ekspor Indonesia yang inklusif dan berdaya tahan di tengah ketidakpastian global.
(***/srisurya)