
Manado, BeritaManado.com – Indonesia telah menggelar 6 Pemilu di era reformasi sejak 1998. Secara kualitas apakah naik atau turun?
Peneliti Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD), Dian Permata, mengacu pada anggaran Pemilu 2024 sebesar Rp110 Triliun namun belum menghasilkan demokrasi yang lebih baik.
“Anggaran Pemilu 2024 naik tiga kali lipat dari sebelumnya, padahal menggunakan regulasi yang sama. Pertanyaannya, apakah Pemilu 2024 lebih baik dari 2019? kata Dian Permata dalam kegiatan Media Gathering Bawaslu Sulut ‘Pelibatan Media sebagai Early Warning System Proses Pencegahan Pelanggaran Pilkada 2024 di Swiss-Belhotel Maleosan Manado, Jumat (14/6/2024).
Mantan jurnalis ini menganalogikan kontestasi politik Pemilu dan Pilkada jadi pertarungan kapasitas dan isi tas.
“Apakah calon peserta Pemilu memenuhi kapasitas, atau kita masih berdebat soal isi tas?” tukas Dian.
Ia mengajak agar media menjadi saluran informasi progresif untuk menghasilkan Pemilu yang berkualitas.
“Bagi penyelenggara (KPU dan Bawaslu) media sebagai saluran meningkatkan kualitas kepemiluan,” terang Dian. (JerryPalohoon)