Tomohon, BeritaManado.com – Langkah Wenny Lumentut mendeklarasikan diri maju di Pilkada Kota Tomohon melalui jalur independen mengundang tanda tanya.
Pasalnya, sosok akrab disapa WL ini, tercatat sebagai kader PDI Perjuangan (PDIP) yang hingga kini belum secara resmi mengeluarkan keputusan bakal calon di Pilkada.
“Artinya, secara tidak langsung pak Wenny Lumentut telah melakukan pembangkangan terhadap PDIP,” tutur pemerhati politik, Ventje Bilusajang, kepada wartawan BeritaManado.com, Senin (15/4/2024).
Ia menambahkan, sebagai partai ideologis biasanya PDIP akan mengambil sikap tegas menertibkan kader yang mengambil langkah politik berlawanan.
“Bisa dikatakan berlawanan, di saat partai belum mengeluarkan keputusan ternyata ada kader duluan menyatakan sikap maju di Pilkada di luar PDIP,” kata Bilusajang.
Pengamat sosial politik Sulut, Taufik Manuel Tumbelaka, justru ‘mencurigai’ deklarasi Wenny Lumentut maju jalur independen berpasangan dengan Michael Mait, sebagai langkah politik bola efek.
“Jangan sampai dijadikan politik bola efek untuk mempengaruhi PDIP mendapatkan tiket calon. Pak WL harus melangkah sesuai move politik maju dari independen,” tukas Taufik Tumbelaka.
Meskipun demikian, mantan aktivis Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, memaklumi langkah politik Wenny Lumentut.
“Pastinya terdapat alasan tertentu sehingga beliau (WL) memutuskan maju Pilkada di luar PDIP,” jelas Tumbelaka.
Diketahui, Wenny Lumentut mantan Wakil Wali Kota Tomohon yang berpasangan dengan Caroll Senduk.
Duet pasangan dengan sebutan CS-WL diusung PDIP memenangkan Pilkada Kota Tomohon 2020 silam.
Sebelumnya, Wenny Lumentut dua kali terpilih sebagai anggota DPRD Sulut yakni 2014 dan 2019 melalui Partai Gerindra.
Terbaru, Wenny Lumentut gagal melangkah ke Senayan sebagai calon DPR RI dari Dapil Sulut dalam Pemilu 2024 lalu.
Sementara Ketua DPD PDIP Sulut, Olly Dondokambey, di banyak kesempatan mengatakan pasangan calon yang akan diusung di Pilkada merupakan kewenangan DPP.
“Keputusan akhir di tangan DPP,” lugas Olly Dondokambey beberapa waktu lalu.
(Jrp)