Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Berita Utama

Ganjar-Mahfud Kalah, Pengamat Ungkap Penyebabnya

by tmr
Jumat, 22 Maret 2024, 20:53 pm
in Berita Utama, Nasional
A A
  • 1share
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Instagram/@ganjar_pranowo)

Manado, BeritaManado.com – Runtuhnya elektabilitas PDIP dalam hal ini pasangan calon (paslon) yang diusungnya yaitu Ganjar-Mahfud, sederhananya dapat dikatakan bahwa paslon tersebut tidak laku dijual, sehingga sedikit orang yang membelinya.

Hal ini disampaikan Josef Kairupan, pengamat politik Sulawesi Utara (Sulut) kepada wartawan BeritaManado.com, Kamis (21/3/2024).

“Karena sejatinya kontestasi elektoral adalah ibarat menjual suatu produk ke Publik, apakah produk tersebut akan lebih unggul sehingga diminati banyak orang atau justru sebaliknya,” ungkap Josef.

Ganjar sendiri, menurut dosen di FISIP Unsrat Manado ini, belum memiliki pamor dan ketenaran yang melampaui PDIP.

“Artinya secara personal figur dan popularitas Ganjar belum berimbang dengan PDIP sebagai partai pengusungnya,” ucap Josef.

Hal ini, lanjut dia, berbeda dengan pamor Jokowi yang mampu melampaui PDIP sebagai partai pengusungnya pada saat Pilpres 2009 lalu.

“Artinya Jokowi punya konstituennya sendiri diluar PDIP,” jelas dia.

Lanjut dia, pemilih Ganjar yang berasal dari luar PDIP sedikit.

“Sehingga diprediksi hanyalah kader PDIP yang memilih Ganjar-Mahfud,” ucap dia.

“Tidak ada tambahan dari kantong suara diluar PDIP,” katanya lagi.

Ganjar-Mahfud dan Suara Caleg

Jika dikomparasikan lebih lanjut, perolehan suara Legislatif PDIP di tingkat Nasional, masih lebih tinggi dari perolehan suara Paslon Ganjar-Mahfud.

“Hal ini mengindikasikan bahwa tidak semua kader PDIP memilih Ganjar,” tutur Josef Kairupan.

“Dapat digenelarisir bahwa Ganjar tidak memberikan “Coattail Effect” bagi PDIP,” katanya lagi.

Tetapi, lanjut Josef, disatu sisi jika memang benar adanya caleg PDIP tidak maksimal mengkampanyekan Ganjar, hal itu adalah sebuah keputusan yang tepat.

“Karena, jika nantinya tetap dipaksakan untuk mempaketkan suaranya dengan Ganjar, dikhawatirkan hal itu akan berimbas kepada suara caleg tersebut,” kata Josef.

“Yang akan menurun karena konstituennya tidak mau memilih Ganjar,” ujar dia.

Suara Ganjar di Sulut

Pengamat Politik Sulawesi Utara, Josef Kairupan menilai yang terjadi di Sulawesi Utara (Sulut), ada kecenderungan kader dan caleg PDIP tidak maksimal mengkampanyekan Ganjar.

“Ini dibuktikan suara-suara caleg PDIP tidak linear dengan suara Ganjar, sehingga terjadi anomali,” jelasnya.

Rendahnya elektabilitas Ganjar di Sulut, menurut dia, juga tidak lepas dari pemberitaan di media sosial.

“Pemberitaan yang diviralkan tentang karakter Ganjar itu sendiri yang sombong, angkuh, sok berkuasa, dan suka merendahkan orang lain selama masa kampanye maupun masa sebelum dan sesudah kampanye, mendatangkan efek negatif,” ungkap Josef.

Lanjut dia, karena merasa jumawa didukung oleh Partai besar dan berkuasa yakin bakal menang, sehingga masih tetap ‘ngeyel’ saat suaranya justru di posisi ketiga masih mengatakan “kalian percaya suara saya segitu”.

“Di faktor lain rekam jejaknya, prestasinya, kinerjanya selama menjabat Gubernur Jawa Tengah tidak signifikan menunjukkan nilai positif,” ungkap dia.

Lanjut dia, diksi-diksi negatif yang sifatnya merendahkan dan mendiskriminasi paslon nomor dua yang dilontarkan oleh Ganjar dan para elit PDIP itu sendiri semakin menambah simpati rakyat kepada paslon nomor dua.

“Ditambah dengan isu bahwa Prabowo putra kawanua menjadi bagian dari politik identitas yang dimainkan bagi warga Sulut, justru mampu meningkatkan elektabilitas Prabowo,” pungkasnya.

TamuraWatung






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 1share
Tags: ganjar pranowo

Berita Terkini

Kapolda Sulut Roycke Langie Jadi Orang Tua Asuh 31 Anak Disabilitas

Kapolda Sulut Roycke Langie Jadi Orang Tua Asuh 31 Anak Disabilitas

11 Mei 2025
Musprov Kadin Sulut, Rio Dondokambey Koordinasi dengan Pusat, Panitia Terbentuk

Musprov Kadin Sulut, Rio Dondokambey Koordinasi dengan Pusat, Panitia Terbentuk

11 Mei 2025

Wabup Sangihe Turut Hadiri Syukuran di Kampung Halaman Gubernur

11 Mei 2025
Pelantikan Paus Leo XIV Digelar 18 Mei 2025

Pelantikan Paus Leo XIV Digelar 18 Mei 2025

11 Mei 2025
Nestlé Gelar “DANCOW Indonesia Cerdas” di Manado, Dukung Anak Indonesia Tumbuh Optimal

Nestlé Gelar “DANCOW Indonesia Cerdas” di Manado, Dukung Anak Indonesia Tumbuh Optimal

10 Mei 2025

DAW Gelar Honda Premium Matic Day, Dapatkan Cashback Hingga Jutaan Rupiah

10 Mei 2025

Manfaatkan LinkUMKM BRI, Sesegeritu Tingkatkan Keterampilan dan Mampu Perluas Skala Usaha

10 Mei 2025
Mendagri Paparkan Daftar 10 Daerah dengan Realisasi APBD Tertinggi Hingga Terendah

Mendagri Paparkan Daftar 10 Daerah dengan Realisasi APBD Tertinggi Hingga Terendah

10 Mei 2025
Partai Golkar Bentuk Tim Hilirisasi untuk Dukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto

Partai Golkar Bentuk Tim Hilirisasi untuk Dukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto

10 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.