BITUNG—Utusan masyarakat Kota Bitung yang mendampingi Walikot Bitung, Hanny Sondakh dan dua anggota DPRD ke Pertamina Pusat beberapa waktu lalu diminta untuk melaporkan hasil pertemuan. Pasalnya, perwakilan masyarakat yang menamakan tim 5 yang memperjuangkan minyak tanah (MT) di Makasar dan Jakarta tersebut berangkat atas nama warga Kota Bitung dan harus mempertangungjawabkan hasil yang didapatkan dari perjuangan tersebut.
“Apapin hasil yang didaptakan oleh tim 5 dalam memperjuangkan MT bagi masyarakat Kota Bitung harus dipaparkan dihadapan masyarakat. Sebab hasil perjuangan Tim 5 dan sejumlah anggota DPRD Komisi C itu sedang dinanti-nantikan oleh masyarakat termasuk para nelayan,” kata salah satu personil LSM Lembeh Bersatu, Muzakhir Boven, Kamis (24/11).
Tim 5 yang berangkat ke Jakarta dan Makasar untuk memperjuangkan quota MT bagi masyarakat Kota Bitung, empat diantaranya yakni Petrus Rumbayan, Ronny Kambey, Sanny Kakauhe, Jefri Sagune dari Hipken.
“Paling tidak masyarakat tidak akan bertanya-tanya lagi, dan semua diketahui. Karena persoalan MT meski sudah dilakukan penundaan penarikan sampai 1 Febneruari 2012 mendatang, ternyata masyarakat masih mengeluhkan ada pangkalan yang menjual MT diatas HET yakni hingga Rp6-10 ribu rupiah per liter. Itu pun sangat sulit didapat karena dibatasi,” katanya.(en)