Manado — Libur sekolah dalam rangka Idul Fitri hampir usai.
Mulai pekan ini, anak-anak sudah mulai bersiap untuk kembali menempuh pendidikan di sekolah masing-masing.
Selain anak-anak yang mulai bersiap, para orang tua juga mulai menyiapkan kebutuhan anaknya untuk kembali ke sekolah, mulai perlengkapan sekolah hingga bagaimana anak bisa tiba di sekolah dan pulang ke rumah dengan selamat.
Sebagian anak-anak sekolah kini memang diantar oleh orang tua, baik itu ayah maupun ibu dengan menggunakan kendaraan pribadi, entah itu sepeda motor ataupun mobil.
Namun, tidak sedikit juga anak-anak yang harus berjalan kaki untuk bisa tiba di sekolah.
Terkait hal itu, kecemasan orang tua pun mulai muncul karena seperti diketahui masyarakat luas, tidak semua trotoar di Kota Manado bisa dikatakan layak.
Contoh trotoar yang rusak atau justru membahayakan pejalan kaki terletak di Jalan Lumimuut, Kecamatan Wenang, merupakan salah satu akses untuk menuju Kantor Wali Kota Manado.
Kepada BeritaManado.com, Trisna yang salah satu cucunya bersekolah di Sekolah Dasar (SD) yang ada di Tikala mengaku cemas jika cucunya harus berjalan lewat trotoar rusak.
“Trotoar di Jalan Lumimuut ini sejak dulu rusak. Kami saja yang orang tua sangat berhati-hati kalau jalan kaki di sini. Trotoar tidak layak, jalan aspal lagi lubang-lubang. Jadi pas, kendaraan dan orang sama dibahayakan dengan kondisi jalan dan trotoar. Apalagi anak-anak kami ini yang tiap hari harus lewat jalan itu,” ujar Trisna, Sabtu (7/5/2022).
Selain itu, Sien Warni salah satu orang tua yang mengalami kondisi serupa pun mengatakan, sebagai masyarakat dirinya hanya berharap, segera ada jalan keluar atas permasalahan trotoar.
“Sudah terlalu lama kondisi trotoar di sini (Jalan Lumimuut) seperti ini. Kami sih hanya berharap, anak-anak kami dapat merasakan berjalan kaki ke sekolah dengan aman karena trotoar atau area bagi pejalan kaki dapat dikatakan aman. Semoga harapan kami ini sampai kepada pihak terkait dan ditindaklanjuti,” kata Sien.
(srisurya)