Manado, BeritaManado.com – Transfusi plasma konvalesen jadi salah satu terapi tambahan untuk mengobati COVID-19 khususnya bagi pasien bergejala berat dan kritis.
Sayangnya, sangat sedikit masyarakat, khususnya penyintas COVID-19 yang mau mendonorkan plasma konvalesen serta lamanya proses skrining calon pendonor.
Di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) gebrakan mendonor plasma konvalesen terus digaungkan, termasuk di kalangan pekerjaan pers.
Adalah Janni Kasenda yang menjadi jurnalis pertama di Sulut yang mau mendonorkan plasmanya demi kemanusiaan.
Awalnya menurut Janni, ia mendengar kabar bahwa Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Manado Taufik Tumbelaka bahwa ada pasien Covid-19 yang membutuhkan plasma konvalesen.
“Tanpa pikir panjang saya langsung mengiyakan,” ungkap Janni yang ditemukan usai berdonor di ruang donor darah RSUP Prof Kandou Manado, Rabu (18/8/2021).
Wartawan yang keseharian meliput di Kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) ini pun mengajak para penyintas untuk dapat membantu para pasien Covid-19 yang saat ini sedang berjuang.
“Ini plasma ku, setetes plasma penyintas dapat menyembuhkan yang terpapar Covid-19. Kiranya kita para penyintas dapat membantu yang membutuhkan agar mereka sehat kembali. Ayo para penyintas, kita berbagi plasma kita yang saat ini mereka sedang berjuang untuk sembuh dari Covid-19. Tuhan pasti akan membalas dengan berkat dan kesehata pada kita,” pesannya.
Sementara itu, Ketua KAGAMA Manado, Taufik Tumbelaka mengapresiasi langkah Janni Kasenda sebagai penyintas yang melakukan donor plasma konvalesen.
“Sampai saat ini belum ada informasi yang mengemuka terkait wartawan penyintas berdonor plasma konvalesen. Mungkin sudah ada, tapi belum terekspose, diharapkan bermunculan orang seperti Janni Kasenda yang berkenan melakukan donor plasma demi kemanusian, Bung Janni layak ditiru bagi penyintas lainnya. Ayo kita bikin gerakan kemanusiaan,” tutur Tumbelaka.
Pada kesempatan ini, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof Kandou dr Yeheskiel Panjaitan melihat langsung proses donor plasma konvalesen ini.
Plasma konvalesen adalah komponen atau plasma darah yang diambil dari pasien yang sudah sembuh dari infeksi Covid-19.
Antibodi yang terkandung dalam plasma konvalesen diyakini mampu menyembuhkan pasien yang terpapar virus SAR CoV2 ini.
Saat ini, orang yang telah pulih sepenuhnya dari Covid-19 selama setidaknya dua minggu, didorong untuk mempertimbangkan untuk menyumbangkan plasma, yang dapat membantu menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 lain.
Meski demikian, plasma konvalesen Covid-19 hanya boleh didapatkan dari individu yang pulih, jika mereka memenuhi syarat untuk mendonorkan darah.
Menurut informasi di laman plasmakonvalesen.covid19.go.id, ada beberapa syarat menjadi donor plasma konvalesen:
- Usia 18-60 tahun
- Berat badan min. 55kg
- Diutamakan pria, apabila perempuan belum pernah hamil
- Pernah terkonfirmasi Covid-19 dengan surat keterangan sembuh dari dokter yang merawat
- Bebas keluhan minimal 14 hari
- Tidak menerima transfusi darah selama 6 bulan terakhir
- Lebih diutamakan yang pernah mendonorkan darah
Para penyintas Covid-19 yang telah memenuhi kriteria dapat menghubungi Unit Donor Darah (UDD) PMI.
Petugas akan mengatur waktu untuk pemeriksaan dan pengambilan sampel darah, jika memenuhi syarat, pengambilan donor plasma konvalesen akan dilakukan menggunakan metode apheresis.
Berikut ini alur donasi plasma konvalesen di Unit Donor Darah:
- Persiapan Donor
Mengisi formulir donor darah dan Informed Consent, seleksi donor melalui anamesis dan pemeriksaan fisik - Pemeriksaan Laboratorium Donor
Darah Lengkap – Konfirmasi Golongan Darah – Skrining Antibodi – Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis) - Pengambilan Darah Donor
Pengambilan darah atau plasma konavalesen dari donor dilakukan dengan menggunakan mesin apheresis. Lama waktu pengambilan darah donor sekitar 45 menit.
Untuk mendonorkan plasma konvalesen, masyarakat bisa mengunjungi Unit Donor Darah PMI terdekat.
(Finda Muhtar)