MANADO – Nota anggaran RAPBD 2012 yang disampaikan Gubernur DR SH Sarundajang di paripurna DPRD Sulut, Selasa (18/10), menandakan komitmen kuat pemerintah untuk mewujudkan Sulut sebagai pintu gerbang di Asia Pacifik melalui program prioritas di bidang pertanian, kesehatan dan pendidikan.
Meskipun demikian, ada beberapa hal dalam RAPBD yang perlu dikritisi, setidaknya menurut anggota Fraksi PDI-Perjuangan Steven Kandouw. Waktu pembahasan RAPBD 2012 dinilai terlalu singkat yang terkesan kejar tayang. Namun, bagi ketua komisi II ini, paradigma kualitas akan dikedepankan saat pembahasan.
“Penetapan tanggal 25 mendatang terlalu singkat. Tapi biarlah kita menggunakan paradigma kualitas. Meski waktunya singkat namun kami akan jaga kualitas dari hasil untuk menjadi satu produk hukum yang sangat berguna bagi masyarakat,” tutur Kandouw. (jry)