Manado – Rektor Institut Agam Islam Negeri (IAIN) Manado Delmus Salim, Jumat (11/12/2020), meresmikan Rumah Moderasi Beragama. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah tokoh agama, dan undangan lainnya.
Penerapan protokol kesehatan secara ketat dilakukan di kampus ini.
Setiap peserta yang menghadiri kegiatan itu diwajibkan mencuci tangan di pintu masuk gedung rektorat.
Petugas pengamanan kampus juga sudah siap dengan alat pengukur suhu tubuh. Setelah melewati tahapan itu, peserta dipersilahkan untuk naik ke lantai 2 mengikuti kegiatan.
“Ini wajib kita lalukan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ujar salah satu petugas keamanan di pintu masuk gedung rektorat.
Di dalam ruangan tempat pelaksanaan dialog antar umat beragama itu, jumlah pesertanya juga dibatasi. Hanya sekitar sepertiga dari kapasitas ruangan. Jaga jarak, dan tetap mengenakan masker selama kegiatan diskusi berlangsung.
“Kegiatan kita dibatasi oleh pandemi Covid-19 ini. Tapi kita tetap terus bekerja untuk moderasi umat beragama di Sulut,” ujar Delmus.
Dia mengatakan, secara substansi moderasi beragama sudah lama ada di Sulut. Moderasi ini lebih berbicara tentang sikap umat beragama.
“Bagaimana kita bergama, bersinergi dengan pemerintah dalam semangat nasionalisme,” ujarnya.
Kampus IAIN Manado, kata Delmus, adalah kampus multikultural. Multikultural merupakan fakta sosial, dan sikap sosial. Karena itu kehadiran Rumah Moderasi Beragama merupakan pusat informasi tentang pemahaman agama yang moderat.
“Semua kajian toleransi kita temukan di Rumah Moderasi, yang mengedepankan toleransi beragama,” kata Delmus.
Selanjutnya dalam sesi dialog antar umat beragama ini menghadirkan sejumlah tokoh agama di Sulut yakni Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulut KH Abdurahman Abdul Ghofur, I Dewa Gianyar (Hindu), Pastor Dammy Pongoh (Katolik), Sofyan Yosadi (Konghucu). Selanjutnya juga hadir Meichi Pannabati Bibrun (Budha), dan Pdt Dr Adolf Wenas MTh (GMIM).
Setelah dialog, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19, Delmus memimpin peresmian Rumah Moderasi Beragama dengan menggunting pita sekaligus membuka pintu, dan meninjau keberadaan Rumah Moderasi tersebut.
(Yoseph Ikanubun)