Sebuah pernyataan visioner dilontarkan Olly Dondokambey pada pengantar Debat Kandidat Gubernur Tahap III, 16 November 2020. Sontak jagad pegiat dunia siber nasional tercengang. Lantaran gagasan besar dan visioner Don Olly yang ingin menghadirkan pusat Kawasan teknologi informasi atau Cyber Park Center di Sulawesi Utara.
Anda pasti tahu Google, Facebook, Amazon, Linkedin, ebay, dan masih banyak lagi bisnis berbasis teknologi informasi yang nangkring alias bermarkas di Santa Clara Valley di ujung selatan San Francisco Bay.
Kata silicon digunakan oleh Don Hofler yang pertama kali menulis artikel Silicon Valley, karena tingginya komponen silicon untuk semikondutor yang menjadi material utama peralatan berbasis teknologi tinggi seperti komputer dan elektronik lainnya.
Silicon Valley hari ini mencatat lebih separuh uang yang beredar di dunia masuk melalui kantong-kantong raksasa bisnis IT seperti; Google, Facebook, Yahoo, Intel, Apple, eBay, PayPal, Twitter, Netflix, Uber, Tesla dan termasuk sejumlah startup dan unicorn.
Bisa dibayangkan berapa uang yang beredar di Silicon Valley dengan sejumlah perusahan raksasa dunia yang kini menguasai hampir semua lini kehidupan umat manusia.
Di Indonesia, bisnis berbasis teknologi informasi pun tak kalah bergairah. Lahirnya sejumlah startup unicorn seperti Tokopedia, Gojek, Traveloka, Bukalapak, JD.id, Ovo, dan masih banyak bisnis startup yang bermunculan.
Tidak bisa lagi dihindari, dunia memang kini sedang mengalami transformasi digital ke era yang disebut sebagai di revolusi industri 4.0. Mau tidak mau, segala sesuatu diefektifkan dan diefisienkan dengan teknologi informasi. Adalah era di mana internet of things (IOT) bak nafas yang tak terpisahkan dalam kehidupan.
Segala aspek akan selalu terhubung dengan teknologi informasi. Mulai dari rekam medik, data penduduk, data pegawai, data sumber daya alam, data panen tanaman, data potensi kelautan. Apapun. Semuanya akan tersaji dalam bentuk bisnis dan pemanfaatan data secara digital yang berguna untuk pengambilan keputusan. Maka masa depan dunia termasuk Sulawesi Utara adalah bisnis pengelolaan data dan teknologi informasi.
Untuk itu, semua perusahan-perusahan di dunia akan mencari wilayah atau tempat yang kondusif, aman, nyaman, dengan syarat utamanya di antaranya adalah koneksi internet. Sebagaimana Silikon Valley dimmana jejaring sambungan telekomunikasi dengan seluruh dunia atau global network connection berpusat Di Asia, khususnya asia ternggara sambungan internet yang kita nikmati belum sepenuhnya memiliki kwalitas seperti di negara-negara maju karena ketersambungan internet yang belum memadai.
Di Indonesia, jalur kabel internetnya masih mengandalkan sambungan dari Singapore yang pasti mengalami latency yang cukup tinggi karena jalurnya yang cukup panjang.
Sulawesi Utara lah yang mendapatkan berkah luar biasa. Puji Tuhan, Alhamdulilah, posisi Tanah Nyiur Melambai yang persis berada di bibir Pasifik menjadi salah satu keunggulan utama yang tidak bisa dilakukan oleh daerah lain.
Jaringan kabel bawah laut dari Silicon Valley di pantai selatan San Francisco menyeberangi laut Pasific dan mendarat di Guam, kini kabel bawah lautnya, Pasific Light Cable Network (PLCN) nanti akan mendarat di Bitung, Sulawesi Utara.
Di sinilah visi besar Pemerintahan Olly Steven yang mendorong agar tersambungnya Palapa Ring dan Pasifik Ring (melalui PLCN) sehingga Sulawesi Utara akan menjadi Hub Internet dunia. Maka Sulawesi Utara (Manado, Minut, Bitung) dengan kekuatan internet tercepat (low atau zero latency) jelas menjadi tempat yang sangat sexy dengan daya pikat yang sangat tinggi untuk menjadi markasnya bisnis startup termasuk cabang unicorn dan raksasa-raksasa IT seperti google, facebook, Netflix, dll, termasuk yang berasal dari Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka dll.
Langkah konkritnya adalah, Olly Steven sudah menyiapkan blue book dan roadmap Sulawesi Utara sebagai Pusat Kawasan Teknologi Informasi dan Data Center atau Cyber Park Center (CPC). Untuk itu, Olly Steven sudah mengundang investasi yang tidak kecil untuk membangun CPC di Sulawesi Utara. Di CPC akan dibangun cyber building untuk data center dan di sekitarnya akan disiapkan fasilitas penunjang seperti perkantoran bisnis startup dengan fasilitas terlengkap. Sementara para programmer, inventor, innovator, dan semua pekerja IT akan diberi fasilitas seperti apatermen, ruang kerja, tempat hiburan dan laboratorium IT yang canggih, dan terutama jaminan koneksi internet tercepat dan stabil selama 24 jam.
Tujuannya jelas agar semua kebutuhan para pekerja IT dan bisnis berbasis teknologi informasi akan terfasilitasi dengan baik. Dengan demikian maka diharapkan dari CPC akan melahirkan startup unicorn dan bisnis-bisnis berbasis IT lain yang bakal menguasai pasaran baik nasional maupun internasional.
Sekali lagi, posisi Sulawesi Utaralah yang membuat hal ini sangat relevan, visible, dan reasonable untuk diwujudkan. Tekad Olly Dondokambey dan Steven Kandouw sudah bulat. Sayangnya covid-19 datang menerjang. Tapi 5 Tahun ke depan Olly Steven yakin rencana ini dapat diwujudkan.
Semoga.
Penulis: Veldy Reynold
(***/rds)
