
Manado, BeritaManado.com — Eforia jelang pemilihan serentak yang tidak lebih dari satu bulan lagi, ternyata meninggalkan kesan tersendiri bagi Reni Senen warga Kelurahan Malalayang 2 Lingkungan 1 Manado.
Betapa tidak, Reni Senen yang sudah lebih 20 tahun hidup menjanda harus tinggal di sebuah rumah yang jauh dari kategori sederhana.
Sementara rumah pemenangan paslon begitu mewah di gedung bertingkat dengan maksud menarik dukungan untuk pundi-pundi suara nanti pada 9 Desember 2020.
Dengan polos Reni mengungkapkan, hingga saat ini rumahnya belum pernah dikunjungi oleh salah satu dari pasangan calon kepala daerah di Manado dan Sulawesi Utara.
“Jangankan paslon, sedangkan tim sukses tidak ada satupun yang berkunjung ke gubuk saya. Mungkin karena saya miskin dan rumah saya jelek,” kata Reni Senen kepada BeritaManado.com, Selasa (10/11/2020).
Ditambahkan, kendati dia sering mendengar ada calon yang sudah bagi-bagi sembako, tetapi rumahnya belum pernah tersentuh.
“Saya cuma dengar ada calon yang kasih bantuan, tapi saya cuma sampai didengar saja,” ujarnya sambil tertawa.
Reni menceritakan, kesehariannya dia harus membantu menghidupi anak dan cucunya dengan menjual ikan.
“Masa pandemi Covid-19 ini mau apa-apa itu susah. Jadi apa saja yang bisa menghasilkan uang pasti saya lakukan yang penting halal,” lugasnya.
Namun demikian, meski tidak pernah tersentuh oleh salah satu paslon Pilkada 2020, Reni berharap pemimpin yang terpilih nanti adalah Kepala Daerah terbaik bagi Kota Manado dan Provinsi Sulut.
“Semoga pemimpin terpilih nanti adalah pilihan Tuhan, yang peduli dengan kaum miskin,” ucap Reni sebagai kerinduan hatinya.
(BennyManoppo)