
Kotamobagu, BeritaManado.com – Sejak ditetapkannya status Darurat Bencana non Alam pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) memang mengganggu beberapa sektor selain ekonomi di wilayah Bolaang Mongondow Raya, termasuk bidang e-Sport yang mengalami pasang surut.
Dikatakan Irwin Mokoagow, salah satu player e-Sport dari Satu Kota Skuad, di awal-awal pandemi sempat tak ada turnamen yang digelar sama sekali karena imbauan Stay at Home dari Pemerintah Pusat.
“Tetapi sesudahnya, kami dari Satu Kota Skuad berinisiatif menggelar turnamen online, agar tidak harus mengumpulkan massa,” ucap Irwin.
Turnamen online tersebut, menurut Irwin, ternyata turnamen online game Mobile Legend dan PUBG yang digelar pihaknya disambut dengan antusias.
“Pesertanya membludak, bahkan ada yang masih ingin mendaftar terpaksa kami tolak karena slot yang ada sudah full,” ujar Irwin.
Setelahnya, lanjut Irwin, turnamen-turnamen online mulai marak digelar di berbagai tempat termasuk di luar Kota Kotamobagu, seperti di Kabupaten Bolmong dan Boltim.
“Antusiasme para player ternyata tidak menurun, hanya karena di awal pandemi Turnamen saja yang memang sepi,” kata Irwin.
Terpisah, Gilang Antoni, player e-Sport Satu Kota Skuad lainnya mengakui, pandemi COVID-19 mempengaruhi kekompakan timnya saat bertanding.
“Karena kami harus bermain dari rumah masing-masing, tentunya ada perbedaan besar dalam komunikasi dibanding saat turnamen digelar di satu tempat,” ucap Gilang.
Gilang juga mengungkapkan, setelah diberlakukan new normal, pihaknya sempat menggelar turnamen offline di satu tempat.
Tetapi akhirnya harus dipisah menjadi dua tempat, karena antusiasme peserta yang datang melampaui batas yang diizinkan oleh pemerintah setempat dan dibubarkan oleh Satpol PP.
“Padahal kami telah menerapkan protokol pencegahan COVID-19, sesuai anjuran pemerintah. Tetapi itulah, karena antusiasme dari teman-teman peserta, jadinya membludak” tutur Gilang.
Karenanya Gilang berharap pandemi COVID-19 agar cepat berlalu, sehingga turnamen-turnamen offline bisa digelar lagi tanpa ada kekhawatiran lagi.
“Karena banyak player-player berbakat di Bolmong Raya, dan dikenal hingga ke luar daerah. Tentunya sayang, jika bakat mereka akhirnya harus dipendam karena pandemi ini,” tutup Gilang.
(Penulis: Iswahyudi Masloman)