Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Parlementaria

Senator Maya Rumantir Soroti Keberadaan Tenaga Kerja China di Sulut

by Frangky Wullur
Kamis, 9 Juli 2020, 20:35 pm - Updated on Sabtu, 11 Juli 2020, 09:13 am
in Parlementaria
A A
  • 3shares
Maya Rumantir

Jakarta, BeritaManado.com — Persoalan seputar tenaga kerja di Indonesia sepertinya tidak ada habisnya untuk diperbincangkan, apalagi akhir-akhir ini porsi sumber daya manusia dalam negeri mulai tergusur akibat masuknya tenaga kerja asing seperti China, termasuk di Sulawesi Utara.

Menurut Anggota DPD/MPR RI DR Maya Rumantir MA PhD dari Dapil Sulawesi Utara ini, pemerintah pusat diharapkan lebih bijaksana menghadapi persoalan tenaga kerja, terutama di masa Pandemi COVID-19 saat ini yang berdampak pada terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kepada BeritaManado.com, Kamis (9/7/2020), Senator Maya Rumantir yang juga merupakan aktivis kemanusiaan, pemerhati kaum lemah dan susah serta Duta Perdamaian, yang pada tahun 2003 bersama Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyelenggarakan Hari perdamaian Internasional, mengatakan bahwa prioritas atas kesempatan kerja anak-anak bangsa harus  diutamakan.

“Dalam kondisi apapun, semua kebijakan pemerintah harus mengutamakan kemaslahatan anak bangsa. Itu sebabnya saya menyoroti  keberadaan tenaga kerja China di Sulut yang dipekerjakan di sejumlah usaha swasta, terutama sektor pertambangan,” ungkapnya.

Ditegaskan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Virtual Komite III DPD RI beberapa hari lalu dengan Menaker RI Ida Fauziyah, jumlah tenaga kerja China yang dimaksud cukup besar, sehingga mengganggu pendapatan pekerja lokal dan itu menyebabkan keprihatinan, karena seolah tenaga kerja lokal tidak menjadi tuan rumah di negeri sendiri

Dalam berbagai kegiatan resesnya di Sulut, Senator Maya Rumantir sendiri banyak menerima aspirasi terkait permasalah tenaga kerja tersebut, baik secara langsung maupun lewat media serta pekerja Pers setempat.

“Saya menyimpulkan bahwa serbuan tenaga kerja China sangat mengganggu ketenagakerjaan lokal. Tenaga kerja China ini juga ditempatkan di bidang-bidang yang non expert marginal, dimana seharusnya bisa diisi oleh pekerja lokal

Dalam RDP tersebut, Senator Maya Rumantir meminta agar pemerintah tidak menafikan keberadaan pekerja lokal, sebaliknya agar supaya bisa ditingkatkan kualitas SDM tenaga kerja lokal itu sendiri.

Permasalah tenaga kerja ini sangat serius, maka dari itu disarankan supaya pemerintah mengutamakan kepentingan pekerja lokal, kualitasnya juga harus terus ditingkatkan supaya bisa bersaing dengan tenaga kerja asing, terutama  dari China.

Hal tersebut menurut Maya Rumantir tergantung dari sejauh mana political will pemerintah terkait pembelaan atas nasib tenaga kerja bangsa sendiri menyusul masuknya 500 tenaga kerja China di Provinsi Sulawesi Barat akhir Juni 2020 lalu.

Yang lebih memprihatinkan, ‘serbuan’ tenaga kerja China ini terjadi saat bangsa Indonesia sedang berjuang menghadapi Pandemi COVID-19 yang mengakibatkan terjadinya gelombang PHK di berbagai usaha dan insdustri, sehingga ketersediaan lapangan pekerjaan semakin sedikit.

“Kami menyoroti kedatangan tenaga kerja asing (China) ini termasuk di Sulawesi Utara, apalagi ini sedang masa Pandemi COVID-19. Kehadiran mereka sangat menganggu tersalurnya tenaga lokal,” tegas Maya Rumantir.

Di Sulut sendiri, kalangan naker China ini bekerja di banyak perusahaan besar milik swasta, terutama di Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kota Bitung dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Hanya saja, tak sedikit pekerja dari China di kawasan-kawasan tersebut yang kerap menyalahgunakan izin tinggal atau overstay.

Pada 2018 lalu, di Kabupaten Minahasa Utara misalnya, Operasi Gabungan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) yang terdiri dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Pariwisata, TNI/Polri dan Imigrasi Bitung, mendapatkan 24 naker China tanpa dokumen keimigrasian di dua perusahaan kontraktor berbeda yang menangani pembangunan PLTU di Desa Kema.

Didapati pula 24 naker tersebut yang bekerja di dua perusahaan kontraktor berbeda yaitu 3 naker di PT Sinohydro dan 23 naker asing di PT. City Key.

Berdasarkan data Imigrasi Kelas I TPI Manado, sepanjang tahun 2018 dipulangkan 20 orang naker asing karena over stay dan menyalahgunakan izin tinggal.

Di bidang pertambangan, perusahan-perusahaan tambang di Minahasa Selatan banyak mempekerjakan naker asing dibandingkan tenaga kerja lokal.

Seorang warga Kecamatan Motoling Timur kepada salah satu media menyatakan, di areal kebunnya yang berdekatan dengan lokasi sebuah pertambangan, terdapat ratusan naker China dan pekerja lokal sangat sedikit, itu pun didominasi pekerja asal Pulau Jawa.

“Pemerintah provinsi pun jangan tutup mata dengan nasib pekerja dari daerah sendiri. Jadi, permasalahan ini harus jadi pekerjaan rumah bagi pemerintah setempat. Butuh kebijakan yang berpihak pada nasib pekerja daerah sendiri,” tandas Senator Maya Rumantir.

(***/Frangki Wullur)






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 3shares
Tags: ChinaJakartamaya rumantir

Berita Terkini

Misbakhun Siap Bikin Gebrakan! Anak Muda Bakal Ramaikan SOKSI 2025–2030

Misbakhun Siap Bikin Gebrakan! Anak Muda Bakal Ramaikan SOKSI 2025–2030

22 Mei 2025
Munas Apkasi di Depan Mata, Novly Wowiling Bilang Peran Pelaku Usaha Penting

Munas Apkasi di Depan Mata, Novly Wowiling Bilang Peran Pelaku Usaha Penting

22 Mei 2025

BRI Pastikan Tidak Pernah Tolak Pemberian Informasi, Laporan TJSL Dapat Diakses Publik

22 Mei 2025
Jelang Musda Partai Golkar Sulut, Arah Dukungan DPD II Bolmong Masih Misteri, Sinyal Tolak CEP?

Jelang Musda Partai Golkar Sulut, Arah Dukungan DPD II Bolmong Masih Misteri, Sinyal Tolak CEP?

22 Mei 2025
Aroma Reshuffle Kabinet Merah Putih Menguat, Dua Nama Menteri Era Jokowi Ikut Terseret

Aroma Reshuffle Kabinet Merah Putih Menguat, Dua Nama Menteri Era Jokowi Ikut Terseret

21 Mei 2025
Konsep Otomatis

Bakti Sosial di Tomohon P2TM Serahkan Bantuan Hand Traktor

21 Mei 2025
Didukung MUFG, Danamon dan Adira Finance Kembali Hadir di IIMS Surabaya 2025

Didukung MUFG, Danamon dan Adira Finance Kembali Hadir di IIMS Surabaya 2025

21 Mei 2025
Prabowo Subianto Ultimatum Pejabat: Sederhanakan Regulasi atau Siap Dicopot

Prabowo Subianto Ultimatum Pejabat: Sederhanakan Regulasi atau Siap Dicopot

21 Mei 2025
Festival Budaya Kota Langowan Dapat Dukungan Penuh Pemkab Minahasa

Festival Budaya Kota Langowan Dapat Dukungan Penuh Pemkab Minahasa

21 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.