Manado, BeritaManado.com — Gagalnya berangkat Calon Jamaah Haji (CJH) asal Sulut ke tanah suci dikarenakan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) menyisakan dampak psikologis tersendiri.
Sebab, usaha dan upaya yang selama ini dilakukan baik dari segi materi hingga fisik guna menunaikan Rukun Iman ke-lima tersebut harus tertunda tahun ini.
Menyikapi itu, anggota DPRD Sulut sekaligus Tokoh Muslim Sulut Hi Amir Liputo berpesan untuk CJH tetap ikhlas dan mengambil hikmah.
“Apalagi mereka telah melewati sejumlah proses berat dalam mempersiapkan diri untuk berhaji. Dampak psikilogis yang timbul agar dapat dipahami karena situasi di tanah suci belum kondusif. Yakin dan percaya tidak ada yang terjadi di atas bumi ini tanpa kehendak yang maha kuasa. Mudah-mudahan ada hikmah dibalik ini semua,” kata Amir Liputo.
Untuk itu, lanjut Liputo, berharap CJH asal Sulut lebih mempersiapkan diri untuk tahun depan.
“Mari lebih mempersiapkan diri baik fisik maupun ketaatan kita kepada Allah SWT agar tahun depan bisa lebih siap untuk berangkat,” ajaknya.
Sementara, untuk pemerintah, anggota Komisi III ini berharap, ada pendampingan serta sosialisasi yang aktif mengenai penundaan ini.
“Memang kita berharap untuk tidak terjadi dampak psikologis bagi CJH, tapi untuk mengantisipasi saya berharap Kemenag maupun kelompok-kelompok pembimbing CJH melakukan pendampingan serta sosialisasi bilamana niat CJH ini sudah tercatat sebagai amal ibadah dan pelaksanaannya bisa dilakukan tahun berikutnya,” tutup Liputo.
Diketahui, Sekira 707 Calon Jamaah Haji (CJH) asal Sulawesi Utara (Sulut) dipastikan tidak bisa menunaikan ibadah haji menyusul adanya pengumuman pembatalan Ibadah Haji 1441 H/2020 oleh Menteri Agama Fachrul Razi yang dituangkan dalam KMA 494 tahun 2020.
(AnggawiryaMega)