
Jakarta, BeritaManado.com — Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo hari ini Rabu (23/10) akan mengumumkan sejumlah Menteri yang akan mengisi Kabinet Kerja Jilid II.
Ada hal menarik dalam pemanggilan calon Menteri yang dilaksanakan dalam 2 (dua) hari terakhir, dimana sosok Bupati Minahasa Selatan (Minsel), Christiany Eugenia Paruntu, namanya dicoret dari daftar calon Kabinet Presiden Joko Widodo.
Informasi yang diperoleh BeritaManado.com, pada Rabu (23/10/2019), Christiany Paruntu telah memberikan wawancara eksklusif kepada salah satu media, di Kawasan Villa Meruya, Jakarta Barat, Selasa (22/10) malam.
“Namanya politik, sudah biasa itu jika ada yang menjegal. Namun saya percaya jabatan itu merupakan kepercayaan, bukan hak saya. Kalau dipercaya ya Puji Tuhan, jika tidak maka saya akan mengabdi untuk negara dan masyarakat dengan jalur lain,” ujar Christiany Paruntu.
Dalam wawancara tersebut, Christiany Paruntu kembali mengungkapkan bahwa kehadirannya pada Senin (21/10) ke Istana atas undangan untuk menghadap Presiden.
“Hari itu memang agenda Presiden bertemu para calon anggota kabinetnya. Undangan itu disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno melalui pesan WhatsApp, pada Minggu (20/10) malam, pukul 22.27 WIB. Saya juga dihubungi Bapak Airlangga Hartanto (Ketua Umum Golkar) yang mengatakan bahwa saya termasuk empat nama dari Partai Golkar yang diusulkan menjadi anggota Kabinet,” seperti dicatat Christiany Paruntu.
Namun, setiba di Istana, Christiany Paruntu mengaku menghadapi perlakuan tak menyenangkan.
“Saya diminta mengklarifikasi tuduhan pernah menjadi saksi dalam kasus anggota DPR Bowo Sidik yang ditangani KPK. Yang kedua, mengenai informasi mutasi ASN di kantornya yang katanya sudah tahap penyelidikan pihak berwajib. Semua bisa dijawab saya jawab,” tutur Christiany Paruntu.
Namun, jawaban itu rupanya tidak cukup. Maka dirinya pun ditolak bertemu Presiden.
“Yang menyakitkan, pejabat Istana berbohong kepada wartawan dengan mengatakan tidak ada undangan untuk Christiany Paruntu menghadap Presiden. Saya merasa dipermalukan betul. Kok tega berbohong,” keluh Christiany Paruntu.
Selasa (22/10) petang, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman meluruskan kekeliruan pihak Istana kepada media. Fadjroel Rahman mengakui Christiany Paruntu memang diundang melalui WA oleh Pratikno, tapi setelah diklarifikasi, namanya dicoret oleh Tim Presiden.
“Saya legawa, karena dari awal tidak ingin jadi Menteri juga. Pasti Presiden memiliki kepentingan yang lebih besar, jadi apapun keputusan Presiden pasti demi tujuannya membangun negara. Mari kita dukung,” kata Christiany Paruntu.
Dirinya berencana akan langsung kembali ke Minsel untuk melanjutkan tugas sebagai Bupati, sampai akhir masa bakti di tahun 2021.
“Banyak yang masih harus dilakukan. Saya memang ingin membangun daerah saya dan bekerja untuk masyarakat,” pungkas Christiany Paruntu.
(TamuraWatung)