Manado, BeritaManado.com — Pameran lukisan tunggal dengan tema “Ekspresi Senyap Aku Dia” yang diselenggarakan di Lippo Plaza Kairagi Manado 17-23 Desember 2018 mendapat apresiasi Ketua Umum Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara Irjen Pol (Purn) Benny J Mamoto.
Hebatnya pameran lukisan ini bukan saja dari keindahan karya seni yang dilahirkan dari tangan Aji Febrianto, namun juga karena ia merupakan orang yang memiliki keterbatasan sebagai seorang difabel atau tuna wicara.
“Menurut saya itu bukan soal apa yang kurang dari diri anak muda ini, akan tetapi semangatnya untuk melahirkan sesuatu yang bernilai seni tinggi justeru dari kekurangan yang dimilikinya. Punya kekurangan tidak berarti berdiam diri,” ungkap Mamoto.
Ditambahkannya, Aji akan terus melukis hingga mencapai kematangan sebagai seorang pelukis handal, sambil melahirkan karya-karya seni hebat yang dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang.
“Kalau orang punya kekurangan seperti Aji saja bisa berkarya sedemikian rupa, seharusnya anak muda di Sulut yang dianugerahkan kesempurnaan mental dan fisik bisa sama bahkan lebih darinya,” katanya kepada BeritaManado.com, Minggu (23/12/2018).
(Frangki Wullur)
Manado, BeritaManado.com — Pameran lukisan tunggal dengan tema “Ekspresi Senyap Aku Dia” yang diselenggarakan di Lippo Plaza Kairagi Manado 17-23 Desember 2018 mendapat apresiasi Ketua Umum Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara Irjen Pol (Purn) Benny J Mamoto.
Hebatnya pameran lukisan ini bukan saja dari keindahan karya seni yang dilahirkan dari tangan Aji Febrianto, namun juga karena ia merupakan orang yang memiliki keterbatasan sebagai seorang difabel atau tuna wicara.
“Menurut saya itu bukan soal apa yang kurang dari diri anak muda ini, akan tetapi semangatnya untuk melahirkan sesuatu yang bernilai seni tinggi justeru dari kekurangan yang dimilikinya. Punya kekurangan tidak berarti berdiam diri,” ungkap Mamoto.
Ditambahkannya, Aji akan terus melukis hingga mencapai kematangan sebagai seorang pelukis handal, sambil melahirkan karya-karya seni hebat yang dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang.
“Kalau orang punya kekurangan seperti Aji saja bisa berkarya sedemikian rupa, seharusnya anak muda di Sulut yang dianugerahkan kesempurnaan mental dan fisik bisa sama bahkan lebih darinya,” katanya kepada BeritaManado.com, Minggu (23/12/2018).
(Frangki Wullur)